Episode 12: Kecurangan

5.9K 359 7
                                    

Stella berdiri ditengah arena ia melihat kesekeliling dan pandangannya tertuju ke arah Irika yang berada tepat didepannya.

"oke, sebelum dimulai saya akan menyampaikan beberapa informasi!!" ucap seseorang yang sepertinya pembawa acara di duel itu.

"seperti yang kita ketahui setiap pertarungan seperti ini, kita akan masuk kedalam sebuah mesin yang memancarkan cahaya biru, mesin ini memiliki beberapa fungsi seperti jika kau terkena serangan tidak akan ada bekas luk tapi mengurangi kotak hijau milikmu." ucapnya lagi sembari menunjuk 2 kotak hijau besar yang berada di dekatnya.

"dan kalian tidak akan merasakan sakit sama sekali. Baiklah kita mulai saja duelnya!!" ucap seseorang. Stella dan Irika pun bersiap mengeluarkan tongkat sihir mereka masing masing.

"Mulai!!"

.
.
.
.

Arka bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari arena meninggalkan tanda tanya besar di kepala teman temannya.

"dia kenapa pergi? padahal duelnya baru saja dimulai!!" ucap Pricillia.

"aku akan mengejarnya!!" ucap Erina, ia bangkit dari tempat duduk dan pergi mengejar Arka.

.
.
.
.

Seorang gadis berjalan dengan tergesa gesa, terlihat raut wajahnya yang gelisah, tangan kanannya membawa sebuah perban, Sesekali tangan kirinya membasuh keringat yang keluar dari wajahnya.

Saat berbelok dilorong ia menabrak Arka dan keduanya pun terjatuh.

"a- ah... maaf!!" gadis itu lalu berdiri setelah mengambil perban yang sempat terjatuh dari tangannya. Lalu membersihkan bajunya dari debu hal yang sama juga dilakukan oleh Arka.

Arka hanya menatapnya sebentar sebelum ia pun berjalan pergi dari sana, tiba tiba ia merasakan sebuah tangan menarik tangannya yang menghentikannya untuk pergi. Arka menduga bahwa Erina yang melakukannya karena ia tahu bahwa Erina mengikutinya tadi.

Saat dia berbalik bukan Erina yang Arka lihat melainkan gadis tadi. Arka melepaskan tangannya lalu menghadap ke gadis itu.

"apa ma-"

Belum sempat Arka berbicara, Gadis itu langsung menyatukan kedua tangannya, tidak menyatu sih karena ada perban yang terselip ditengah tangannya.

"kumohon kau penyihir elemen air kan? Tolong sembuhkan temanku kakinya terluka parah!" ucap gadis itu membuat Arka menatapnya dengan tatapan dingin,

"iya benar" ucap Arka.

"kalau begitu tolonglah temanku" ucap gadis itu memohon lagu.

"bagaimana ini?? padahal aku harus mencari informasi tentang aura keberadaan orang misterius itu tapi gadis ini ia memintaku untuk menolong temannya!!" batin Arka, ia melihat jubah gadis itu berwarna hitam yang artinya mereka seangkatan.

"tidak bisa ya ma-"

"baiklah." ucap Arka lebih baik menolong orang yang sedang terluka untuk saat ini.

Wajah gadis itu yang tadinya khawatir berubah menjadi sedikit tenang ia pun menurunkan tangannya dan berjalan diikuti dengan Arka dibelakangnya.

Tidak lama mereka sampai di Asrama perempuan beruntung sedang tidak ada yang menjaga disana mereka jadi bisa masuk dengan bebas.

.
.
.
.
.

Seorang gadis terbaring di ruang kamarnya. Menatap langit langit kamar tanpa ada niatan untuk tidur. Padahal ia sedang sakit dan butuh banyak istirahat.

The Magic Of Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang