Crist merasakan sihir yang kuat dalam tubuh Stella. Sudah sewajarnya karena dia adalah guru yang melatih muridnya untuk mengendalikan sihir, sudah pasti ia tahu sihir yang lemah dan sihir yang kuat.
Saat Stella melihat ke arah Crist ia menarik kesimpulan bahwa gurunya kali ini selalu tenang dan tidak panik dalam keadaan apapun tapi ia juga tegas dan berwibawa dilihat dari wajah dan cara berbicaranya, ia juga seperti nya pengendali sihir terkuat di sekolah ini.
Stella mengeluarkan sihir api miliknya. Dia merentangkan tangan kanannya kedepan.
Dan muncullah api merah kecil di tangannya. "jangan setengah setengah mengeluarkan sihirmu. Keluarkan semuanya agar Sensei bisa tahu seberapa kuat dirimu." ucap Crist walaupun ia sudah tahu Stella memiliki sihir yang kuat tapi ia tetap penasaran.
Stella mengangguk. Dia mulai fokus dan menggunakan kedua tangannya. Lalu api kecil tadi membesar. Ada beberapa murid berbisik bisik mengenai dirinya tapi dia tidak terlalu peduli kecuali...
"apa hanya segitu kemampuannya!"
"cih aku pun bisa, memang seorang rakyat biasa tidak bisa diharapkan."
"kenapa dia bisa masuk ke sekolah ini sih?!"
"mungkin keluarga nya terlalu miskin dan karena kasihan kepala sekolah memasukkannya ke sekolah ini."
kalimat ini, kalimat yang dilontarkan oleh salah satu siswa, Stella sangat marah. Tentu saja siapa yang terima jika keluarga nya di ejek atau di olok olok oleh seseorang.
Dan seketika suhu yang tadinya sangat panas karena terik matahari berubah menjadi sangat dingin. Mereka semua pun mulai menggigil tapi saat melihat ke arah api yang dikeluarkan Stella beberapa menit yang lalu.
"tidak mungkin!!"
"bohong. "
"i... itu!!"
Api merah tadi berubah menjadi api berwarna biru dan berbentuk seekor naga besar. Bukannya menghangatkan, api itu malah mengeluarkan sensasi dingin yang membuat mereka semakin menggigil jika terus berada di dekat api itu.
Dan api itu bergerak mendekati siswa yang tadi berbisik tentang Stella. Api berbentuk naga itu menyemburkan api biru dari mulutnya. Siswa itu beruntung dapat menghindari nya walaupun ia sangat takut dan tubuhnya gemetar.
Rumput yang tadi mereka pijak sudah terbakar oleh api biru Stella dan menyisahkan rumput yang sudah menjadi abu dan tertiup angin. Untung mereka berada di tanah lapang sehingga dapat leluasa untuk bergerak ataupun menghindar dari serangan.
Semuanya kompak terkejut bagaimana mungkin api dapat mengeluarkan sensasi dingin? Tapi saat mengenai objek, api itu menjadi sangat panas dan bisa membakar habis sang objek api tersebut. Bisa saja siswa itu terbakar jika ia tidak cepat menghindar.
"cukup Stella!!" ucap Crist sensei tegas, Stella pun tersadar dengan apa yang tengah terjadi. Ia pun menarik kembali sihirnya dan menenangkan diri sebentar. Suhu pun kembali normal dan tidak ada lagi yang menggigil.
Stella membungkukkan badannya dihadapan Crist "maafkan saya sensei, saya hilang kendali lalu menyerangnya." ucap Stella sopan.
Crist tersenyum melihat Stella yang begitu sopan karena hanya sedikit remaja yang begitu sopan dihadapan orang tua.
"tidak papa, kamu masih pemula disini wajar saja jika kamu hilang kendali. Tapi lain kali jangan sampai seperti ini ya" ucap Crist.
Stella mengangguk lalu mengangkat kepalanya dan kembali ke dalam barisan. Ia dapat melihat banyak tatapan dari para siswa. Ada yang menatapnya kagum dan takjub dan ada juga yang menatapnya tajam dan benci salah satunya siswa yang hampir diserang Stella tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Of Ice Princess
FantasíaKehidupan seorang gadis yang menderita karena kekuatan yang ia miliki. Gadis yang dingin dan cuek. Dia diberi julukan 'gadis es si pembawa bencana' Hati gadis itu sudah beku. Siapapun yang mendekatinya kulitnya akan menjadi sedingin es. Sampai suat...