Episode 32: Bukan Sekadar Mimpi

3.2K 196 10
                                    

Update cepat!!

Selamat membaca~
.
.
.
.


Stella pov

"kenapa wajahmu seperti itu Stella?!"

Aku langsung tersadar, apa wajah terkejut ku terbaca olehnya?

"yah, aku sudah datang lebih dulu jadi mantra itu sudah kupatahkan." sambungnya

Melika tersenyum kepadaku, ternyata aku saja yang terlalu khawatir nampaknya aku harus lebih berhati hati juga sekarang.

"taruh saja kertas kertas itu di meja sana, pasti Sensei akan menyadarinya sendiri nanti."

Melika mengikuti apa yang kukatakan, memang harus berhati hati dengan Melika.

Gadis hijau ini mematahkan mantra sihir, tapi kenapa para sensei didalam tidak menyadarinya? Bukankah itu aneh?

"yasudah, aku pergi dulu."

Melika mengangguk aku pun berbalik meninggalkan dirinya seorang diri disana.

Lebih baik aku memeriksa Ryoka sekarang, atau mungkin Pricillia?! dia menjadi lebih murung, tidak seperti dirinya yang biasanya.

Stella pov end

"Stella apa gadis dalam ramalan itu... Kau??" Melika bertanya tanya dalam hati sambil memandangi punggung Stella hingga menghilang dilorong.

.
.
.
.

"lama sekali ya." ujar Stella, tersirat rasa kemarahan disana.

"maaf... maaf... ada urusan mendadak!!" ucap Faza menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"bukan, seharusnya kau lebih lama, agar aku bisa bersantai lebih lama!!" ingin Stella berkata seperti itu tapi tentu saja tidak mungkin. Faza bisa salah sangka bahwa Stella ingin menunggunya lebih lama.

Jadi dia hanya berdehem saja.

"hm, apa yang ingin kau bicarakan?"

Stella masih tidak melepas pandangannya dari buku yang ada dipangkuannya saat ini, rambutnya diikat ponytail sehingga dirinya tidak sulit untuk membaca buku, ia menyender pada pohon dibelakangnya.

Faza pun mengambil tempat tak jauh dari tempat Stella duduk, ia duduk lalu menyadarkan punggungnya pada batang pohon.

"semalam, aku bermimpi,"

"hm."

"mimpi itu seperti bukan sekadar mimpi, ia seperti sebuah ingatan yang terulang,"

"itu loh seperti kau mengalami hal yang sama dua kali atau lebih!!" jelas Faza menunjukkan angka dua dengan jari jarinya.

"De javu kah?" batin Stella.

"lalu apa hal penting dari mimpimu itu?"

Faza memajukan bibirnya sekilas seperti paruh bebek, ingin saja Stella tertawa

"aku kan belum cerita apa yang aku mimpikan~"

"didalam mimpi itu aku..." Faza menjeda kalimatnya membuat Stella menjadi tidak sabaran.

Faza lalu melihat Stella lekat lekat melalui mata emasnya menatap mata biru Stella yang seperti lautan luas.

"bertemu dirimu... Saat masih kanak kanak!!"

"tapi aku tidak ingat pernah bertemu denganmu dulu." sambungnya.

"!!!"

Stella membulatkan mata, tiba tiba kepalanya menjadi sangat sakit, ingatan ingatan dalam kepalanya seperti berbenturan berulang kali dia melihat gambar yang berganti ganti.

The Magic Of Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang