Episode 1: Stella Cornelia

12.5K 564 20
                                    

Stella Cornelia. Siswa kelas IX SMP yg memiliki sifat dingin dan cuek. Dia lebih suka menyendiri. Melakukan semua hal yang ia sukai sendirian. Semua orang menjauhi dirinya, mereka mengatakan Stella adalah gadis es si pembawa bencana, siapapun yang mendekatinya Kulitnya akan menjadi sedingin es.

Hatinya sudah tertutup karena rasa bersalah. Rasa bersalah yang sudah tertanam sejak ia masih kecil. Ia memiliki kelebihan dari manusia biasa pada umumnya. Ia menyadari nya saat berusia 11 tahun. Kita menyebutnya Sihir.

Saat ini ia sedang duduk dikelas menatap langit biru di balik jendela. Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang paling membosankan di dengar. Ingin sekali ia tidur tapi itu akan merusak imagenya sebagai gadis es.

Kriiiiing....

Bel berbunyi tanda pelajaran telah berakhir, semua murid memasukkan buku buku dan peralatan tulisnya ke dalam tas lalu mengucapkan terimah kasih bersama kepada guru.

Setelah guru sejarah itu keluar, satu persatu murid pergi meninggalkan kelas. Menyisahkan Stella yang masih memandang langit biru, setelah sepi barulah ia keluar.

Memang kebiasaannya untuk keluar paling akhir karena ia tidak mau menjadi korban dari kerumunan murid murid yang tidak sabar untuk pulang sekaligus menghindar dari murid murid yang membicarakan tentang dirinya.

.
.
.
.

"aku pulang," ucap Stella lesu.

"oh... selamat datang." ucap Dean kakak Stella.

Stella tinggal dengan kakak laki lakinya Dean dan bibi Mia yang merupakan pembantu di rumah Stella. Ibu mereka telah meninggal dan ayah mereka masih belum diketahui keberadaannya.

Stella berjalan ke sofa disamping Dean yang sedang menonton tv. Dia membanting tubuhnya di atas sofa.

"sepertinya kau kelelahan. Apa sesuatu terjadi??" tanya Dean.

"sebenarnya...

Flashback on

Saat pulang sekolah, Stella memutuskan untuk pulang lewat gang kecil di dekar sekolahnya. Karena jika melewati gang itu ia dapat pulang lebih cepat.

Stella berjalan sambil melamun hingga ia menabrak seseorang. Ia pun mundur beberapa langkah dan melihat orang yang ditabraknya.

"hey!! kau punya nyali juga ya, kalau mau lewat bayar dulu pajak jalannya!!" ucap orang yang ditabrak Stella ternyata adalah preman dengan 2 temannya.

"..." Stella hanya diam menatap ketiga preman itu dengan tajam.

"Jangan beri kami tatapan itu, kau membuat ku merinding."ucap preman 2 dengan nada menyindir membuat preman yang lain tertawa mengejek.

"..." Stella menunduk dalam diam tapi seketika suhu di sekitar gang itu menjadi dingin.

"kenapa tiba tiba dingin ya." batin ketiga preman itu bersamaan. Mereka kedinginan karena hanya menggunakan kaos dan jaket berlengan pendek.

"kesempatan" batin Stella.

Karena preman preman itu sedang sibuk sendiri, Stella pun mengambil celah kemudian berlari menjauh.

"hei... hei berhenti kau!!"ucap preman 1 yang ditabrak Stella tadi, ketiganya mulai ikut berlari mengejar Stella.

Stella berlari dengan cepat tapi preman itu juga tidak kalah cepat. Sampai di pertigaan. Stella berbelok dan bersembunyi di balik tembok sambil berusaha mengatur nafasnya tanpa menimbulkan suara.

"kita kehilangan dirinya." ucap preman 2.

"sialan!!" ucap preman 3 sambil memukul tembok yang tepat dibaliknya adalah tempat Stella bersembunyi.

The Magic Of Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang