"Stella kau kemana saja!! Aku lelah mencarimu!!" teriak Pricillia didepan Stella yang baru saja kembali dari gedung sekolah tingkatan 2. Stella pun harus menutup telinganya rapat rapat saat mendengar teriakan melengking Pricillia.
Pricillia menyadari ada seseorang yang bersembunyi dibelakang Stella.
"kenapa kau bersembunyi?? Kemarilah!!" ucap Pricillia dengan nada yang friendly. Melika yang bersembunyi dibalik Stella memberanikan diri untuk menghadap kedepan Pricillia.
"Halo!! namaku Pricillia Natasya siapa namamu?" ucap Pricillia sambil mengulurkan tangannya kepada Melika.
"ha- halo namaku Melika Sindris sa salam kenal." ucap Melika terbata bata dan membalas uluran tangan Pricillia.
"kalau begitu kau mau kan berteman denganku." ucap Pricillia lalu tersenyum manis. Melika merasa terharu dia pun mengangguk dan ikut tersenyum seperti Pricillia.
Stella yang merasa diabaikan pun pergi dari tempat itu.
"Stella, kau mau kemana? bukankah kau harusnya berlatih!" ucap Melika. Tapi Stella mengabaikannya dan berjalan lurus sampai punggungnya tidak terlihat dilorong.
"berlatih? untuk apa?" tanya Pricillia ke Melika. Melika pun menjelaskan semuanya kepada Pricillia.
"maaf semua ini adalah salahku." ucap Melika raut wajahnya berubah menjadi sedih. Pricillia hanya tersenyum dan menepuk pundaknya.
"ini bukan salahmu aku yakin Stella menolongmu itu karena kemauannya sendiri." ucap Pricillia sambil tersenyum.
"kalian sudah kenal lama ya?" tanya Melika.
"belum sih, sebenarnya aku ini teman sekamarnya hehe~" ucap Pricillia sambil menggaruk pipinya.
Melika hanya ber oh ria dan mereka pun berbincang bincang tentang hal kecil di lorong tersebut.
Sementara itu Stella....
Stella terus berjalan di lorong tanpa tahu mau kemana, dia hanya sibuk dengan fikirannya.
"hebat sekali dirimu Stella dihari pertama sekolah sudah di ajak duel oleh kakak kelas memang dia junior tingkatan 2 tapi tetap saja ia lebih berpengalaman darimu. Aku merasakan aura sihirnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil itu artinya dia adalah lawan yang sedang, tapi tidak boleh meremehkannya. Sihirnya adalah air dan aku memiliki dua sihir api dan es aku tidak boleh mengeluarkan sihir es itu artinya aku harus memakai sihir api. Semua info tentangnya sudah aku dapat dari Melika hanya tinggal menyusun strategi." fikirnya panjang
Tanpa sadar ia bertabrakan dengan seseorang. Orang itu memiliki tubuh yang cukup tinggi hingga membuat Stella harus mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak.
"pas sekali kita bertemu." ucap orang itu Dean
"hmm." dehem Stella
"lagi lagi muncul seperti hantu." lanjutnya dalam hati.Tanpa basa basi Dean langsung menarik tangan Stella dan tiba tiba mereka berada di atap sekolah tingkatan 2 dimana beberapa menit yang lalu Stella diajak duel oleh Irika.
"hah, hebat Stella hebat!!" ucap Dean sesudah menghela nafas yang membuat Stella sedikit bingung.
"baru hari pertama sekolah kau sudah diajak duel oleh junior tingkatan 2." lanjut Dean memandang Stella.
"tahu darimana?" tanya Stella.
"beritanya sudah menyebar ke seluruh sekolah. Sudah ku duga saat kau berada disini dengan Irika pasti terjadi sesuatu." ucap Dean.
Stella tidak bertanya lagi dia menundukkan kepalanya dan melirik kearah gedung sekolah tingkatan 3 yang tidak jauh dari sana "benar juga kak Dean memiliki penglihatan yang cukup tajam sedangkan gedung sekolah yang berdekatan dengan gedung sekolah ini adalah gedung sekolah tingkatan 3 berarti kakak adalah senior ya. Pasti dia sedang marah sekarang!" fikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Of Ice Princess
FantasiaKehidupan seorang gadis yang menderita karena kekuatan yang ia miliki. Gadis yang dingin dan cuek. Dia diberi julukan 'gadis es si pembawa bencana' Hati gadis itu sudah beku. Siapapun yang mendekatinya kulitnya akan menjadi sedingin es. Sampai suat...