Episode 34: Hanya Untuk Makan??

2.9K 170 8
                                    

Stella pov

Arka adalah pangeran kerajaan Aqua!!

Ya, aku percaya hal itu lagipula tingkah laku dan kharismanya sangat mencerminkan seorang pangeran.

Pasti akan terlihat bodoh jika tidak mengetahui informasi umum ini. Kerajaan Aqua adalah salah satu dari 4 kerajaan terbesar di dunia sihir!! tidak mengetahui siapa keluarga kerajaan itu akan terdengar memalukan.

"tapi, jika memang ada kemungkinan seperti itu, Arka pasti sudah tahu lebih dulu!!"

Jika ia adalah pangeran Aqua, tidak mungkin tidak ada informasi soal kerajaan yang tidak ia ketahui.

Apalagi ini menyangkut soal kerajaan Flariez dimana Arka, Pricillia, dan Faza yang berjanji akan mengungkapkan misteri kerajaan Flariez dan mereka masih mencari informasi sampai sekarang.

Pasti Arka juga mencari cari informasi dikerajaannya sendiri. Tapi ia tidak menemukan apapun.

"benar juga ya." setuju Ryoka.

Tok tok tok... Braaakkk....

"Stella kau didalam??!!"

Pricillia menerobos masuk ke kamarku bahkan sebelum aku sempat berdiri, Ryoka tidak sempat bersembunyi karena Pricillia datang secara tiba tiba.

"menerobos masuk?! Lagi?!!"

"ehehe, aku kan sudah mengetuk pintu!!" tawanya tanpa ada rasa bersalah.

Mata Pricillia langsung tertuju ke arah Ryoka.

"wahh, jadi kucing ini milikmu Stella!! dia begitu imut~" Pricillia mengangkat Ryoka tinggi tinggi dengan mata berbinar binar.

"iya, dia familiarku."

"familiarmu!!!" teriaknya.

Keceplosan!! padahal aku bisa saja berbohong mengatakan bahwa Ryoka itu memang adalah hewan peliharaanku.

Tenang Stella!! Bersikaplah biasa saja!!

"apa, semengejutkan itu?!" bagus Stella seperti biasanya.

"tentu saja!! Hanya pada saat tingkat Junior 2 baru kita bisa memiliki familiar dan itu pun perlu melakukan banyak hal ini dan itu." Pricillia memeluk Ryoka sambil mengelus elus kepalanya.

Ucapan Pricillia memang benar, di Junior 2 baru dilakukan pemanggilan familiar. Karena aku sudah memanggil hewan sihirku, apa aku sudah bisa naik tingkat ya??

"lepaskan aku!!" Ryoka meronta ronta, ia sulit bernafas, suara kucingnya terdengar begitu nyaring.

"ah, maaf!!" Pricillia melepaskan pelukannya, Ryoka pun langsung terbang kembali duduk di pinggiran balkon.

"RAHASIAKAN!!"

membayangkan diriku yangmenjadi pusat perhatian akan dikerubungi oleh banyak pertanyaan nantinya sangatlah tidak menyenangkan.

"aye!! aye!!" Pricillia berpose hormat, terdengar main main tapi aku yakin dia bisa menyimpan rahasia,

Semoga saja.

"jadi ada apa??" aku jadi teringat, berharap ia punya alasan yang bagus untuk menerobos masuk kamar.

"ah, iya!!"

Raut wajahnya berubah menjadi begitu serius, apa ada masalah ya?

.
.
.
.

"sluruppp...!! puwaaahhh....!! ini sangat enak!! bagus Faza!!" Pricillia memberikan jempolnya atas masakan yang baru saja selesai Faza buat.

The Magic Of Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang