Stella pov
Hari ini aku sudah kembali masuk seperti biasa jujur ketika aku bangun untuk kedua kalinya saat itu, aku lamgsung dihujani beribu pertanyaan oleh kakak.
Apa masih sakit?! apa kau lapar?! haruskah aku mengupas apel untukmu? Atau apa kau ingin dipijat?!
Dari dulu sampai sekarang ia tidak berubah, selalu begitu khawatir berlebihan.
Aku masih ingat ketika masih kecil aku pernah terjatuh dan kakiku berdarah, ia langsung panik dan berlari kesana kemari seolah aku ini baru saja ditabrak oleh truk besar dan tidak sadarkan diri, saat itu aku yang seharusnya menangis malah jadi tertawa.
"Stella, kenapa kau tertawa?? apa ada yang lucu?"
Ucapan Pricillia menyadarkanku, aku lupa saat ini sedang berada dikelas dan pelajaran sedang berlangsung, beruntung semua sibuk mendengarkan ucapan sensei tentang sejarah kerajaan Flariez.
Aku menggeleng pelan setidaknya untuk merespon pertanyannya tadi dan dia pun kembali menghadap kedepan dan mendengarkan sejarah itu.
Aku benci pelajaran sejarah, sehingga tidak mendengarkannya lagipula untuk apa kita mengungkap hal yang sudah lewat beratus ratus tahun lalu?
Entah kenapa mereka semua malah menyimaknya dengan senang hati.
"tapi suatu hari kerajaan itu menghilang tanpa jejak!!"
Seperti tersihir saat mendengar kata 'menghilang' aku langsung memasang baik baik telingaku, sepertinya sejarah di dunia ini lebih menarik daripada sejarah di duniaku.
"tidak ada yang tahu bagaimana kerajaan itu bisa menghilang tidak ada jejak ataupun bukti, bangunannya menghilang begitu saja digantikan tanah kosong yang sekarang sudah menjadi hutan bahkan penduduknya juga ikut menghilang tidak ada yang bisa menjelaskan hal ini."
Suara bisik bisik memenuhi ruangan kelas ini mereka membicarakan tentang rumor rumor yang beredar tentang bagaimana hilangnya kerajaan itu.
Ada yang bilang bahwa kerajaan itu sudah dikuasai kegelapan dan adapula yang mengatakan bahwa kerajaan itu dihancurkan menjadi debu oleh seorang penyihir gelap terkenal.
Tapi tentu saja itu hanya rumor jika itu fakta bagaimana bisa para penduduknya juga ikut menghilang?
"tapi, seorang peramal terkenal mengatakan bahwa akan ada orang yang membawa kembali kerajaan tersebut!!"
Seorang laki laki berambut coklat yang duduk di bangku nomor tiga dari depan mengangkat tangannya ia pasti akan bertanya.
"ya Jean."
"kapan kira kira kerajaan itu menghilang?"
Setelah mengatakan itu ia kembali duduk, sungguh apakah dia tidak bisa berhenti bertanya. setiap pelajaran sejarah ia selalu bertanya, bukankah dia bisa mencarinya sendiri di buku sejarah, Si Jean itu justru membuat hal yang kuanggap menarik menjadi membosankan.
"pertanyaan yang bagus." ucap sensei.
"kerajaan itu menghilang tepat pada malam sebelum putri mereka berulang tahun." lanjutnya.
Setelah sensei mengatakan hal itu...
Seisi kelas menatap kearahku. Entah apa maksudnya, apa aku memiliki kesamaan dengan putri itu?
Mungkin mereka lebih akrab dengan putri itu. Tapi sungguh, dilihat dari mana pun sudah sangat pasti aku berbeda dengan putri itu!!
Aku hanya menatap mereka satu persatu tepat di pupil mata mereka. Huft di dunia ini ataupun dunia sana sifat manusia tetap sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Of Ice Princess
FantasyKehidupan seorang gadis yang menderita karena kekuatan yang ia miliki. Gadis yang dingin dan cuek. Dia diberi julukan 'gadis es si pembawa bencana' Hati gadis itu sudah beku. Siapapun yang mendekatinya kulitnya akan menjadi sedingin es. Sampai suat...