And all my love, i'm holding on forever, i'm reaching for a love that seems so far...
...Jaemin melebarkan matanya. Jisung tak pernah memanggilnya dengan sebutan ‘Nana’ selama ini walaupun ia tahu jika itu adalah nama panggilan Jaemin.
Dan juga, apa yang Jisung katakan tadi?
Menyukainya?
Jaemin tak mengerti. Apa maksud dari kata menyukai yang Jisung ucapkan? Dan apa sebenarnya yang ada didalam alam bawah sadar Jisung sampai ia mengigaukan hal itu?
Jaemin hanya bisa mengusap pelan rambut Jisung sambil memikirkan apa sebenarnya maksud dari perkataan anak itu tadi.
‘Apa yang dia maksud adalah, dia menyukaiku sebagai Hyung? Atau yang lain?’
“Ah, sudahlah Jaemin. Tak usah dipikirkan.” Jaemin bermonolog dengan dirinya sendiri.
“Jisung-ie, bangun. Ayo ke kamar.” Jaemin mengangkat perlahan kepala Jisung dari bahunya. Menepuk pelan pipi Namja itu agar terbangun.
Jisung mengerjap. Kepalanya terangkat dan menatap Jaemin yang berada tepat didepannya.
“Ayo tidur. Kau sudah sangat mengantuk.” Jaemin tersenyum dan mengusap pelan pipi Jisung dengan jari-jarinya.
Jisung tak menyahut. Ia hanya menatap Jaemin dengan matanya yang hanya terbuka sedikit.
Merasa tak mendapat jawaban, Jaemin akhirnya turun dari wastafel dan menarik tangan Jisung keluar dari kamar mandi. Membaringkan anak itu di ranjangnya dan setelah itu ia sendiri berbaring disebelahnya.
Tanpa disangka-sangka, Jisung tiba-tiba saja mendekatkan tubuhnya dan mengusakkan hidungnya di perpotongan leher Jaemin. Menenggelamkan wajahnya disana sementara tangannya sendiri memeluk erat pinggang Jaemin. Menjadikannya sebagai guling.
Kalian tebak saja apakah itu hanya trik Jisung atau memang ia tak sadar melakukan hal itu.
Jaemin tersenyum dan menarik kepala Jisung lebih dekat padanya. Ia sudah bilang bukan jika ia sangat suka jika Jisung manja padanya?
Impian Jaemin sejak dulu adalah memiliki seorang adik laki-laki. Namun itu tak pernah terwujud karena rahim Eommanya diangkat setelah melahirkannya.
Dan Jisung mengubah impiannya yang sudah terkubur itu kembali menjadi nyata. Karena itulah ia sangat menyayangi Jisung.
“Selamat malam, Jisung-ie, aku mencintaimu.” Jaemin mengecup singkat kening Jisung dan ikut memejamkan matanya.
Jisung mengerjapkan matanya saat merasakan sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela.
Ia masih mengantuk. Sungguh. Tangannya bergerak untuk mengeratkan pelukannya pada gulingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Fanfiction"Cinta pada pandangan pertama bukanlah hal yang mustahil dalam kehidupan," Park Ji Sung × Na Jae Min [Bahasa]