And baby, I know I don't deserve the love you give me, but I don't really care
...
On Sunday, 13.45 pm.
“Jaemin-ie!”
Jaemin yang sedang asik membereskan lokernya pun menoleh saat melihat seorang Namja manis memanggil namanya.
Itu Huang Renjun.
“Hei, Injun-ie. Lama tak bertemu.” Jaemin tersenyum dan mengacak pelan rambut Renjun. “kemana saja kau selama ini?”
Renjun mengerucutkan bibirnya dan mendecih pelan. “Biasa lah, urusan kampus.”
Tangan Jaemin terangkat untuk memukul pelan bibir Renjun yang mengerucut itu. "Kerjaanmu selalu saja mengeluh. Bersemangatlah sedikit,"
Renjun tertawa. Jaemin sejak dulu memang memiliki sifat seperti ini.
Saat sekolah dulu, dia bahkan dianggap sebagai sosok Eomma dalam 00 Squad karena sifat keibuannya.
“Baiklah, Tuan Na. Aku tak akan berbicara seperti itu lagi,” Renjun tertawa keras setelahnya. Membuat Jaemin tersenyum geli melihat tingkah sang sahabat.
“Ada apa memanggilku tadi?” tanya Jaemin.
“Tidak ada. Aku hanya sedang sangat merindukan sang pangeran Na ini saja.” Renjun tersenyum manis dan merangkul lengan Jaemin. Mengajak Namja itu berjalan beriringan dengannya.
Mungkin banyak dari kalian yang akan berpikiran aneh karena interaksi yang dilakukan Jaemin dan Renjun. Semua orang juga awalnya berpikiran begitu.
Sejak dulu, cara berhubungan Jaemin dan Renjun memang seperti sepasang kekasih walaupun nyatanya mereka hanya bersahabat saja. Skinship dan untaian kata-kata manis yang terlontar dari mulut mereka adalah hal yang biasa dan terjadi setiap mereka bertemu.
Hal inilah yang sejak dulu menjadi penyebab dari kesalahpahaman orang-orang. Tidak ada yang berani mendekati Jaemin karena mengira bahwa Renjun adalah kekasih Namja Na itu. Begitu pula sebaliknya.
Dan yang paling parah adalah, tidak ada dari keduanya yang mau meluruskan kesalahpahaman itu walaupun mereka mengetahui tanggapan orang-orang.
Menurut mereka, hal seperti ini adalah hal biasa yang tak perlu diambil pusing. Karena mereka berdua pun adalah orang yang cukup easy going.
“Maaf, tapi aku tak bisa menemanimu lama-lama hari ini, Injun-ie. Aku harus menemui kekasihku.”
Saat ini, mereka sedang mengobrol santai didepan sebuah kedai kopi didekat kampus. Membicarakan beberapa hal yang sekiranya patut jadi topik obrolan.
Renjun mengerutkan dahinya. “Kekasih? Memangnya kau punya?”
Jaemin memutar bola matanya malas. Tangannya terangkat untuk memberikan satu jitakan di dahi Namja Huang itu. “Kau pikir hidupku se-mengenaskan itu sampai tak akan bisa mempunyai kekasih?! Aku ini tampan tahu!”
Lagi-lagi, Jaemin yang tak sadar diri.
Renjun mencibir. “Katakan itu pada bokong Haechan. Kau tampan darimana memangnya? Sadarlah jika kodratmu adalah menjadi Namja manis, Jaem.”
Koreksi sedikit, walaupun sering mengucapkan kata-kata manis untuk satu sama lain, jangan lupakan fakta bahwa Renjun dan Jaemin sama-sama memiliki mulut yang pedas.
Terutama Renjun.
Jangan heran jika orang-orang kadang akan merasa heran sekaligus merinding jika mendengar mereka sudah berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Fanfiction"Cinta pada pandangan pertama bukanlah hal yang mustahil dalam kehidupan," Park Ji Sung × Na Jae Min [Bahasa]