What should I do if you're doing something like this?
...
“Sekarang jelaskan! Hal apa yang tidak kuketahui yang telah terjadi diantara kalian?”
Seperti seorang pencopet yang tertangkap, Jaemin dan Jisung hanya bisa menunduk saat Hyunjin merundung mereka berdua dengan rentetan pertanyaannya.
Saat sampai diruang dance, Jaemin hanya bisa termangu dengan mulut yang terbuka saat melihat sang kekasih yang sudah seperti murid yang tidak mengenakan dasi saat upacara bendera.
Baru saja ia hendak membuka mulutnya untuk melayangkan protes, namun Hyunjin sudah lebih dulu menarik tangannya dan membuat posisinya sekarang sama seperti Jisung.
Menjadi korban omelan Hyunjin.
“Kenapa diam? Aku minta jawaban sekarang juga.” Namja Hwang itu berbicara dengan intonasi tegas di setiap katanya. Membuat bulu kuduk Jaemin dan Jisung meremang.
Pasalnya, Namja rubah itu selama ini tak pernah bisa bertingkah laku tegas. Dan jika sudah dalam mode ini, itu artinya seorang Hwang Hyunjin sudah tidak bisa diganggu gugat.
“Uhm... begini Hyung,” Jisung memainkan jari tangannya sendiri dengan gugup. Sementara Jaemin sedari tadi hanya mencengkram erat lengan jisung.
Keduanya sepertinya sama-sama takut pada Hyunjin.
“K-kami sebenarnya sudah memiliki hubungan.” Sela Jaemin.
Hyunjin melebarkan matanya. Namun setelahnya ia hanya mengangguk-angguk sambil mengusap dagunya.
“Hm... sudah kuduga.” Ucapnya.
“Pantas saja aku mencium aroma-aroma yang aneh dari gelagat kalian. Ternyata ini,”
Jisung mengerutkan dahinya heran mendengar perkataan Hyunjin. ‘Memangnya gelagat bisa mengeluarkan aroma?’
“Well, baguslah jika begitu.” Hyunjin tersenyum tipis dan mengusap pelan rambut Jaemin. “berarti sekarang kau bukan babe-ku lagi, Na.”
Jaemin tersenyum. “Kalau begitu carilah babe-mu sendiri, Hyunjin.”
Namja Hwang itu tak memberikan respon yang berarti atas perkataan Jaemin. Ia hanya menjatuhkan tubuhnya di sofa dan memejamkan matanya. Berusaha meresapi kenyamanan.
“Aku suka yang manis.”
Kalimat itu sontak membuat sepasang kekasih yang ada di sana saling bertatapan.
Dari mata mereka, seolah menunjukkan sebuah kalimat yang sama.
‘Apakah dia secara tidak langsung meminta kita untuk mencarikan seseorang yang manis untuknya?’
“Ayolah bro, kau Hwang Hyunjin. jika hanya manis, pasti sangat banyak gadis maupun Sub yang akan mengantri untukmu. Kenapa tidak pilih salah satu?” tanya Jaemin.
Hyunjin menggeleng dan menggerakkan telunjuknya ke kanan dan ke kiri. “No, no, no! Mereka itu hanya melihatku dari tampang saja. Sama saja itu tidak tulus. Aku malah lebih suka dengan tipe seseorang yang tidak suka padaku di awalnya.”
“Dan membuat drama picisan dengan tema benci jadi cinta? Begitu?” jaemin memasang raut jijik. “big no!”
“Memangnya, Hyunjin Hyung juga belok?” pertanyaan polos dari Jisung sukses membuat Hyunjin dan Jaemin yang sedang asik berdebat langsung terdiam dan menoleh padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Fanfiction"Cinta pada pandangan pertama bukanlah hal yang mustahil dalam kehidupan," Park Ji Sung × Na Jae Min [Bahasa]