I'll take care of you, my dear
...
“Hei Jaemin,”
Sebuah suara menyapa pendengaran Jaemin begitu ia membuka mata. Dahinya mengernyit begitu melihat sebuah cahaya terang yang menyilaukan matanya.
Sebuah siluet seseorang.
“Siapa kau?” tanyanya pada siluet itu. Wajah orang itu memang terhalang cahaya, namun Jaemin dapat melihat dengan jelas bahwa itu adalah sosok laki-laki.
“Kau tak perlu tahu siapa aku,” imbuh sosok itu. “kau hanya perlu tahu bahwa ada sesuatu yang berbahaya didekatmu saat ini.”
Mendengar itu, Jaemin mengalihkan pandangannya ke sekeliling untuk mencari sesuatu yang dianggap berbahaya oleh sosok itu. Namun nihil–di tempat yang entah dimana ini hanya ada ia dan sosok itu.
“Bahaya sedang mendekatimu, Jaemin-ah. Sebaiknya kau berhati-hati.”
Belum sempat Jaemin membuka mulut untuk melontarkan sesuatu yang mengganjal pikirannya, cahaya dari sosok itu sudah terlebih dulu berpendar lebih terang hingga membuat Jaemin harus mengalihkan pandangannya.
Setelah berpendar selama beberapa detik, cahaya itu perlahan pudar dan berganti dengan kegelapan yang amat sangat.
Jaemin kembali membuka matanya dan mendapati Jisung menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan—bahagia, haru, dan juga rasa bersyukur ada didalam tatapan itu.
“Hyung-ie? Kau sudah sadar?”
Jaemin tersenyum tipis dan berusaha mendudukkan dirinya dengan berpegangan pada lengan Jisung—yang tentu saja diterima dengan baik oleh kekasihnya itu. Netranya menatap ke sekeliling—ia ada di rumah sakit sekarang. Tempat yang sama sekali berbeda dengan tempatnya bertemu dengan sosok Namja tadi.
Sebenarnya siapa Namja itu? Apa bahaya yang dimaksud olehnya?
“Hyung-ie? Apa yang kau pikirkan?” jisung mengusap pelan pipi Jaemin–berusaha menyadarkan kekasihnya itu dari lamunannya.
Jaemin mengeleng, tangannya terangkat meraih tangan hangat Jisung yang memegang pipinya–berusaha mencari kehangatan diantara dinginnnya pendingin ruangan rumah sakit.
Seketika ia tersentak saat kejadian beberapa jam lalu melintas di pikirannya. Ia tentu masih sadar saat Hyunjin mendorongnya ke pinggir jalan dan melindunginya walaupun akhirnya kepalanya terbentur dan membuatnya tak sadarkan diri.
Dimana Namja itu sekarang? Apa dia baik-baik saja?
“Jisung-ah, dimana Hyunjin?” Jaemin bertanya pelan–seolah seluruh tenaganya telah terkuras habis tak tersisa.
Jisung tersenyum tipis lalu mengecup singkat kening Jaemin. “Lihatlah ke belakangmu, Hyung-ie.”
Menuruti perkataan Jisung, Jaemin menolehkan kepalanya sedikit kebelakang–mendapati sosok seorang Namja tinggi yang sedang berdiri disana dengan senyum mengejek andalannya.
“Aku baik-baik saja, babe.” Hyunjin melangkah maju lalu duduk di sisi ranjang Jaemin. Menatap langsung Namja manis yang matanya kini sudah berkaca-kaca karena melihatnya.
“Sialan! Aku pikir terjadi sesuatu padamu!” Jaemin berteriak kesal—ia menubrukkan dirinya dan memeluk erat Hyunjin—menenggelamkan dirinya di dalam pelukan sahabatnya itu.
Sementara sahabat kecilnya menangis, Hyunjin hanya terkekeh senang. “Hei, aku ini Hwang Hyunjin.” tangannya terangkat untuk mengusap surai Jaemin. “aku sama kuatnya dengan Thor asal kau tahu saja,”
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Fanfiction"Cinta pada pandangan pertama bukanlah hal yang mustahil dalam kehidupan," Park Ji Sung × Na Jae Min [Bahasa]