Day by day, I think my love was too much for you. I can't stop
...
“Senang bertemu denganmu, Chenle-ssi.”
Namja bernama Chenle itu tersenyum lebar. Tangan Jisung terasa hangat saat menyentuh tangan kecilnya.
“Apa perlu kubantu membawa buku-buku itu? Kurasa kau kesulitan.” Jisung memberi penawaran. Bukan tanpa alasan ia bertanya seperti itu. Hanya ingin membantu saja. Chenle terlihat sangat kesulitan membawa buku-buku itu apalagi dengan tubuh kecilnya.
Chenle mengangguk antusias dan tersenyum. “Jika kau tak keberatan. Aku agak kesulitan membawa ini.”
Jisung tertawa. Tangannya mengambil beberapa buku hingga menyisakan sedikit saja untuk dibawa Chenle.
“Mari. Aku perlu ke kantin setelah ini.”
Chenle mengangguk dan mengikuti langkah lebar Jisung menuju perpustakaan. Matanya tak lepas dari punggung lebar Jisung yang terlihat keren di matanya.
“Dia tampan sekali.”
Setelah semua kelasnya usai, Jaemin memutuskan untuk menikmati es krim di kedai dekat kampusnya sendirian. Semua temannya masih ada kelas, jadilah ia yang berakhir duduk sendirian disini.
“Jisung-ie sedang apa ya?” Jaemin bergumam sembari menyesapi rasa manis dari es krim vanilla didepannya. “apa ku telepon saja? Kurasa ini sudah jam pulangnya.” Setelah melirik arlojinya, Jaemin mengambil benda pipih dari sakunya dan menekan tombol nomor utama milik Jisung.
Terdengar nada dering sebentar sebelum ada jawaban dari sebrang sana.
“Halo Hyung-ie? Ada apa menelponku?”
Jaemin mencebikkan bibirnya. “Apa salah aku menelpon kekasihku sendiri hah?!”
Terdengar suara kekehan pelan dari sebrang sana. Jisung tertawa. “Aigoo... aku kan cuma tanya.”
“Aku merindukanmu, Jisung-ie~” jaemin berucap manja. Bibirnya dimajukan beberapa senti sehingga menambah keimutan dalam dirinya.
“Kau pikir aku tak merindukanmu, Hyung-ie?” Jisung mencebikkan bibirnya. “aku juga sangat merindukanmu tahu!”
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
Fanfiction"Cinta pada pandangan pertama bukanlah hal yang mustahil dalam kehidupan," Park Ji Sung × Na Jae Min [Bahasa]