7. One Day with Nathan

399 25 29
                                    

Sabtu pagi yang cerah menemani Nathan yang masih bermimpi indah. Namun, itu tidaklah lama karena pada akhirnya, si abang goyang ini bangun dari bobo cantiknya. Ia menguap lalu merentangkan kedua tangannya.

Setelah merapikan tempat tidur dan mencuci muka, ia langsung gosok gigi. Setelah selesai, ia ke kamar lalu berganti baju. Kini, ia telah mengenakan baju olaharaga dan siap untuk lari-lari pagi.

"Jam 05:01 pagi. Ini waktu yang tepat untuk jogging."

Nathan segera keluar dari kamar lalu berlari ke ruang tamu. Ia ambil sepatu olahraga di rak sepatu dekat dengan pintu lalu mengenakannya. Setelah itu, ia membuka kunci pintu lalu keluar. Ia tutup pintunya dan ia bersiap untuk lari-lari pagi...

Tunggu!

Ini anak kenapa malah melakukan start jongkok?

"Tiga, dua, satu, go!"

Nathan berlari kencang lalu melompat melewati pagar. Setelah melewatinya, ia berlari lurus ke depan, lalu berbelok ke kiri, ke kanan, kanan lagi, ke kiri, kanan lagi, ke kiri lagi melewati jembatan, ke kiri lagi melewati kuburan, ke kanan melewati banci-banci dari Pulau Kamabakka, lalu memutar melewati Selena Gomez, dan akhirnya sampailah ia di depan sebuah salon.

Di depan salon ada sebuah bangku di pinggir trotoar. Nathan duduk di situ sembari terengah-engah. Ia membungkuk dengan kedua tangan ditekuk, bertumpu pada ujung pahanya.

"Hahh....hahh...hahh..."

"Aku...tidak mau...lari...seperti tadi... lah..."

Nah, salah siapa lari kencang seperti itu? Sudah tahu tidak jago lari, malah nekat lari marathon. Sprint saja tidak bisa. Ya, ampun!

Setelah tidak begitu kelelahan, Nathan melanjutkan perjalanan untuk jogging. Yep, kali ini ia berlari santai saja, tidak lagi ngebut seperti Mobil Balap F1. Dan ia semakin santai berlari karena ia melakukan pemanasan, misal merentangkan kedua tangan, memiringkan kepala kiri dan ke kanan, menarik nafas lalu mengeluarkannya, dan sembari mendengarkan musik melalui earphonenya.

Tetapi, hal tidak terduga (?) pun terjadi. Tiba-tiba Nathan menari break dance ketika smartphonenya memutar lagu Glad You Come yang dinyanyikan oleh band ternama The Wanted. Beruntung tidak ada yang melihat aksinya karena hari masih gelap, meskipun ada yang berjalan lalu lalang di depannya. Maklum, waktu menunjukkan masih sekitar jam lima pagi. Nathan melakukannya terus menerus sampai beberapa lagu diputar. Lagi, ia kelelahan lalu duduk di trotoar jalan.

"Hah...hah...hah...lelah..."

Sementara itu di rumah, Kory malah masih asik tiduran. Senyum tersungging di bibirnya yang tipis. Sepertinya ia sedang bermimpi indah.

"Hehehe..."

🎍 🎍 🎍 🎍

- Skip Time -

Waktu telah menunjukkan pukul 11:00 pagi dan kini Nathan sudah sampai di rumah. Wah, lama juga ya Nathan dalam berolahraga? Tentu saja.

Sebenarnya, ia sudah selesai jogging jam 07:10 pagi. Namun ia mampir ke gymnasium untuk olaraga lanjutan seperti angkat besi, menggunakan barbel, naik exercise bike, dan berlari di atas treadmil. Semuanya ia lakukan masing-masing selama sekitar 30 menit.

Ya, Nathan rutin melakukannya setiap sabtu dan minggu. Mumpung libur kuliah (aturannya adalah kuliah dilakukan dari senin sampai jumat dimulai pagi hingga malam dimana universitas terkait mengadakan sistem kelas malam) dan libur kerja karena resto buka dari senin sampai jumat jam 07:00 sampai jam 22:00. Weh, jadi mirip boarding school, ya? Bedanya, boarding school hanya sampai sore, sementara kuliah sampai malam. Hehehe.

Jomblo Ngenes vs Jomblo HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang