Pagi ini, Ryan dan Dylan ada kuliah pagi. Mereka berjalan bersama-sama memasuki lobi kampus. Begitu membuka pintu, betapa terkejutnya mereka melihat bayaknya mahasiswi yang mengerumuni mereka, dari adik kelas sampai kakak kelas. Ryan dan Dylan terkejut melihatnya, sampai-sampai kaki kiri mereka mundur ke belakang, seperti hendak kabur.
Yang lebih mengejutkan lagi, kedua mata mereka berbinar. Beberapa di antaranya ada yang membentuk hati, ngiler, geregetan, bahkan sampai teriak-teriak.
"Dylannnn.....!"
"Kyaaaaa, Dyyyylllaaaannnnn...!"
"Ryan sayang.....!"
"Love you, muach."Di tangan mereka masing-masing memegang dua buah kado dengan bentuk dan motif kado yang beragam. Ada yang berbentuk kotak, hati, bulan, bergambar bunga, beruang, Menara Eifel, bahkan foto Ryan dan Dylan sendiri. Salah satu dari mereka membuka pintu lalu berbondong-bodong menghampiri Dylan dan Ryan.
"Ryan, ini kado untukmu."
"Ryan, ini cokelat buatan sendiri, loh."
"Cokelatnya ada macam-macam rasa loh. Ada yang original, choco banana, choco blueberry, choco blackberry, choco strawberry, berry-berry, choco blackcurrant, choco apple.""Kau pikir aku kurang vitamin B apa, pakai sebut beri-beri segala!" gerutu Ryan kesal. Yang berkata tadi hanya nyengir kerbau tanpa meminta maaf sama sekali.
"Dylan, terimalah kado dariku."
"Baiklah, baiklah, satu persatu, ya. Ayo antri." ucap Dylan kalem.Dan dengan semangatnya mereka pun mematuhi ucapan Dylan untuk mengantri. Ryan dan Dylan buru-buru mengambil dan membuka kantung plastik khusus untuk sampah yang ia simpan di tasnya (tetapi, bukan berarti di dalam kantung plastik itu ada sampah). Mereka berdua menerima kado satu persatu lalu memasukkannya ke dalam kantung plastik.
Dalam hati Ryan dan Dylan tertawa cekikikan. Mereka saling melirik lalu tersenyum sumringah.
'Lumayan.'
Sementara di lantai atas ada banyak mahasiswa yang mendengus kesal. Beberapa diantaranya ada yang mewek bahkan menangis sungguhan. Beberapa diantaranya lagi ada yang berlari ala perempuan gitu, maksudnya seperti di sinetron-sinetron. Ya, mereka adalah para lelaki baik jomblo, punya pacar, baru putus, punya gebetan, bahkan mahasiswa populer dengan secuil kepopuleran yang naasnya tidak mendapat jatah cokelat tahun ini. Katanya, dulu sih dapat banyak. Sepuluh ton malah. Namun sekarang...
"Diembat mereka semua..." ucap mereka bersamaan lalu menangis lagi.
"Mami...., aku ga dapat cokelat..."
"Aku sedih. Hati ini sakit seperti tertembak jutaan peluru."
"Tertusuk ribuan jarum."
"Tersayat sembilan puluh sembilu.""Tersengat lebah."
"Terkena racun ular."
"Gigitan serangga, aw.""Jadi iri."
"Ryan dan Dylan nasibnya beruntung sekali, ya? Padahal tahun kemarin mereka tak dapat.""Ya lah, Ryan dan Dylan kan anak orang kaya. Ayah mereka kan dua dari Top Five Richman in Daedo City versi Majalah Ferbes? Jadi wajar banyak yang suka."
"Ck ck ck. Andai aku sekaya dia. Pasti cewek-cewek di kampus kita akan mengeruminiku."
"Mimpi aja sono di kuburan. Wkwkwk.""Bangun, woy, bangun! Jangan mimpi melulu!"
"Tahun depan kita akan rebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik kita."
"Tentu."Entah ada angin apa, badai apa, bahkan tsunami apa, Ryan dan Dylan kebanjiran ikan- eh, maksudnya cokelat. Bahkan sampai sekantung penuh. Duh, Ryan dan Dylan benar-benar kejatuhan emas atau durian, ya? Intinya, mereka untung besar pagi ini karena dapat stok cokelat untuk setahun penuh.
🎍 🎍 🎍 🎍
Sementara itu di kantin...
Tampak Kory mewek ditemani Asher dan Suho. Itu karena...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Ngenes vs Jomblo Happy
Fiksi PenggemarKata siapa jomblo itu akhir dari dunia? Hanya Kory Char yang bilang. Waktu demi waktu kadang ia isi dengan tangisan karena dirinya jomblo. Jomblo ngenes, pikirnya. Tetapi, berbeda dengan Nathan Ogong. Ia sendiri senang dikatai jomblo. Bahkan, ia men...