6

1.6K 198 6
                                    

ini singkat, percayalah.

🏆🏆🏆

Anthony, Kevin, Fajar dan Marcus sedang berkumpul bersama. Jonatan dan Rian tak tahu kemana.

Keempat lelaki itu berkumpul di perpustakaan yang kebetulan sepi, dan ibu pustakawan menitipkan perpustakaan pada keempat lelaki itu.

"Main Truth or Dare, kuy."

"Hayuklah." Ajakan Fajar diangguki ketiga temannya itu.

🏆

"Thony, pilih truth atau dare?"

"Hm, truth aja deh.."

"Menurut lo, Jojo itu orangnya gimana sih?" Anthony tampak berpikir sebentar.

"Badan gede, tapi kelakuannya bocah banget. 11-12 deh sama adek gue."

"Gaada yang lain, Thon?"

"Yang lain apaan, Ko? Kayaknya sih emang gak ada penjelasan lebih." Marcus manggut-manggut saja.

🏆

"Ko Marcus pilih truth atau dare?"

"Dare kali-kali boleh nih."

"Coba prank call Ci Agnes."

"Anjir, emang mau bilang apa?"

"Ya bilang apa aja gitu kek. Misalkan mau pesen KaeFCi gitu." Marcus geleng-geleng mendengar ucapan Fajar barusan.

*telepon*

"Halo?"

"..."
"Ini gimana gua bilangnya anjir?!" bisik Marcus setelah mematikan mikrofon(?) handphone-nya.

"Mar-cus?"

"Halo, ini siapa ya?"

"Hah? Ini aku Agnes. Kamu siapa?" Agnes tidak sadar kalau yang meneleponnya itu Marcus, karena suara yang Marcus buat-buat itu.

"Agnes? Agnes siapa?"

"I-ih, kamu siapa? K-kenapa HP Marcus ada di kamu?"

"Ekhem. Kamu gak perlu tahu kenapa HP Marcus ada di saya."

"KAMU PENCULIK YA?!" Marcus dan ketiga temannya segera menutup telinga. Teriakannya bikin kaget.

beep.

Marcus cepat-cepat memutuskan sambungan teleponnya dengan Agnes. Sedangkan teman-temannya hanya bisa tertawa terbahak-bahak.

"Sialan, sampai dikira penculik anjir."

"Hehehe.. Ampun, Ko. Gak lagi-lagi deh." Marcus berdecak kesal.

🏆

"Jar, truth or dare?"

"Truth."

"Lebih milih Thony atau Rian? Atau mungkin gue? Hahaha."

"Idih najong, mendingan Thony lah.. Ya gak, bro?"

"Hah? Apaan?"

"Gak, lupain aja."

"Lah?"

🏆

"Kevin! Pas banget lo yang kena. Truth or dare nihhh?"

"Dare deh."

"Coba lo tembak Rian, kalau berhasil gue beliin raket incaran lo selama ini deh."

"Anjir," komentar Anthony. Gila benar Fajar ini. Fajar sendiri hanya menyengir dan terkekeh saja.

"Masa nembak Rian?"

"Gue tahu ada sesuatu diantara lo berdua. Siapa tahu doi terima kan?"

Kevin nampak berpikir keras, lalu mengangguk ragu. Dalam hati ia sendiri gugup kalau sudah masuk urusan tembak-menembak.

"Gue usahain ya.."

"Iye sans. Kalau bisa seminggu ini udah lo tembak."

"Oke, deal." Anthony dan Marcus hanya bisa geleng-geleng kepala karena tidak percaya akan perkataan Fajar barusan.

🏆🏆🏆

Akankah Kevin menembak Rian? Apakah Rian akan menerima Kevin?

Pengen update terus rasanya:( mumpung belum bosen.

bitiwai, paha kananku pegel habis main futsal tadi. siyal:<<

selamat malam dan jangan lupa makan!

-jinsontrasheu

(①) BOOCiN // jothony [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang