mas cetece ganteng banget, jadi pacarku yok?!? ٩(๛ ˘ ³˘)۶♥
🏆🏆🏆
Bel tanda UAS berakhir baru saja berbunyi. Hal itu menandakan kalau mereka dapat keluar kelas, dan tentu saja pulang ke rumah masing-masing.
Sudah banyak yang terlihat sibuk dengan teman mereka masing-masing. Hal itu tak luput dilakukan oleh Anthony dan kawan-kawannya. Mereka tengah berkumpul di depan kelas Anthony dan Fajar.
"Eh, gak kerasa ya tinggal dua hari lagi kita UAS." ucap Fajar yang diangguki oleh teman-teman.
"Enak ya bentar lagi libur nih hahaha." sambung Anthony diakhiri kekehannya.
"Ya kalian mah enak-enak aja, lah gua? Bentar lagi sibuk sama ujian." Selesai berbicara, lima teman Marcus menepuk-nepuk pundak Marcus—turut simpati katanya.
"Eh nanti belajar lagi gak?" tanya Kevin setelah hening beberapa saat.
"Nah iya, pada mau belajar lagi gak nih?"
"Ayo aja, kayak biasa juga kan belajar bareng. Tinggal dua hari juga kan."
"Kalau gitu mendingan sekarang kita pulang dulu masing-masing baru nanti kumpul di rumah gua buat belajar. Gimana nih?" usulan Fajar diangguki oleh teman-temannya.
"Tumben, Jar lu menawarkan rumah lu buat jadi tempat kita belajar hari ini."
"Sekali-kali lah, Ko. Hahahah,"
"Nah, sekarang pada balik dulu gih. Biar bisa mandi sekalian istirahat dulu. Nanti Koko bawa makanan pas ke rumah Fajar deh, buat tambahan."
"Waduhh, tumben banget Ko. Kalau bisa bawanya yang banyak ya." Marcus terkekeh mendengar perkataan Rian barusan. Ya kali dia gak bawa makanan lebih? Sekalian buat ibu me— Ibunya Fajar.
🏆🏆🏆
"Fajar! Fajar!" seruan nama Fajar terdengar dari pintu paling depan di kediaman keluarga Alfian.
"Waduh.. Ayo masuk anak-anak." sapaan dari Ibu Fajar yang ceria lantas membuat lima lelaki yang sedang berdiri di depan segera menghambur ke dalam.
"Fajar-nya ada di atas. Kalau mau kalian langsung ke atas aja. Nanti Ibu bawakan cemilan buat kalian."
"Aduh Bu gak usah. Ini Marcus udah bawain makanan buat berenam." ujar Marcus dengan kekehan diakhir.
"Ya ampun Matahari baik banget sih kamu, Ibu jadi gemes ih." Ibu Fajar menghampiri Marcus lalu mencubit pipinya gemas.
"Astaga Ibuk. Kasian pipinya Ko Marcus nanti melebar kalau dicubit terus." Ibu Fajar hanya terkekeh lalu menjauhkan kedua tangannya dari wajah Marcus.
"Ya sudah, kalian langsung ke atas saja. Ini piring sama gelas buat kalian." Final Ibu Fajar. Setelah itu, para lelaki segera menuju kamar Fajar.
🏆🏆🏆
"Heh, Jo. Udah tau besok masih UAS malah main PS terusss! Haduh, mau jadi apa kalo gini terus, Jo???" Anthony menatap sebal Jonatan yang sedari tadi hanya bermain PS dan sesekali ditemank Fajar.
"Aduh, Kak Thony bawel banget sih. Jarang-jarang loh ya aku main PS. Cuma di rumah Kak Fajar doang." Jonatan menjawab, tapi atensinya masih penuh pada televisi di depannya yang menampilkan video permainan PS yang dimainkannya itu.
"Udah lah, Ny. Kasihan Jojo... Jarang kan liat dia sesenang ini karena main PS?" sahut Fajar yang cukup jengah mendengar Anthony mengomel.
"Hhh, terserah lah. Padahal gua mau bantuin lo belajar, Jo. Tapi karena lo masih asik jadi yaudah deh." Anthony memilih untuk mendiamkan Jonatan dan bergabung dengan Marcus yang dari tadi sudah fokus belajar.
"Ko, boleh ajarin gua materi yang ini gak? Sumpah otak gua gak kesampean buat review ini." Anthony meringis begitu mengingat dirinya yang kesulitan selama mempelajari materi ini.
"Oh boleh, sini duduk sama Koko." Begitu Anthony duduk di sebelah Marcus, Marcus mulai menjelaskan secara perlahan namun pasti yang sekiranya akan membuat Anthony dapat mengerti.
"Kak Anthony! Ajarin aku dong, ada yang aku susah ngerti nih.." Jonatan sudah meninggalkan PS yang ia mainkan beberapa saat setelah Anthony mengomel. Sebal rasanya lihat Anthony jadi asik sama Ko Marcus. Kenapa gak sama aku aja sih?
"Kak Anthony.." Jonatan mendekati Anthony lalu memilih untuk duduk di belakangnya. Jonatan lalu mencolek punggung Anthony—berusaha menarik atensi kakak kelasnya itu.
"Diem, Jo. Lagi fokus belajar, tanya ke Rian aja." Setelah itu Anthony manggut-manggut karena mengerti dengan apa yang Marcus jelaskan padanya. Sesekali Anthony terkekeh karena lelucon garing Marcus dan tak lupa menghadiahinya dengan pukulan pada lengan Marcus.
"Mulai deh..." Jonatan merengut. Jahat banget sih Kak Thony sama aku?!
Belum lama, Jonatan kembali memanggil Anthony tapi lagi-lagi Anthony hanya mengulang jawaban awalnya.
Setelahnya, Jonatan mendekati Fajar dan mencoba untuk belajar sendiri. Padahal nyatanya dia tidak bisa, yang ada dia malah melirik sebal ke arah Anthony dan Marcus.
"Hilih, cemburu amat sama temen sendiri."
Jonatan mendelik setelah mendengar celetukan Fajar. Tapi ada benarnya juga, kan cuma temen.
"Nyesek amat ya kayaknya, tadi gua bercanda jangan di bawa ke hati ya. Hehehe," Jonatan ingin sekali rasanya menghantam kepala Fajar saat itu juga. Tapi masih ingat status jadi ditelan saja.
"Untuk kakak kelas, kalo enggak udah gue tampar lo, Kak.""Weh mantep, udah berani lo-gue sama kakak kelas.."
"Ah apaan sih, suka gak jelas. Biasa aja kali."
"Sinis banget, padahal gua bercanda."
"Bercanda mulu lo, kapan seriusnya?"
"Ampun, Jo. Ampunnn." Fajar langsung menjauh dari Jonatan, takut diamuk. Hilih. Tak mau peduli lagi, Jonatan langsung mencoba fokus untuk belajar sendiri. Lagipula Anthony masih asik belajar sama Marcus, ditambah Fajar kali ini.
🏆🏆🏆
Halo semuanya aku akhirnya balik lagi! Mumpung libur sekitar 10 hari bisa lah ya aku sempetin update awkakakwka.
Bisa jadi book ini tamat dalam bbrp chapter ke depan. Mungkin maksimal sampai chapter 30 hehehe
Itu aja sih yang mau aku info-in. Sekian terima gaji :v bdw have a nice day ya guys 😘
-jinsontrasheu
KAMU SEDANG MEMBACA
(①) BOOCiN // jothony [✔]
Fanfic(COMPLETE) ⚠ first series of jinsontrasheu's badminton au ⚠ ▶Jonatan si tukang ngalus yang bucinnya kebangetan sama Anthony, kakak kelas kesayangannya itu.◀ a JoThony fanfic + Kevin-Rian as the side ship start: 29/09/2018 finish: 29/03/2020 highest...