Tak terasa, sebentar lagi para murid akan memasuki masa UAS atau yang bisa disebut sebagai Ujian Akhir Semester. Ini masih semester pertama, jadi mereka akan menghadapi sekali lagi UTS dan UAS di semester depan.
Tanpa perjanjian apa-apa, enam lelaki berkumpul untuk duduk manis eum.. tidak juga sih ya. Ya intinya mereka berkumpul di salah satu rumah. Kali ini mereka memilih rumah Fajar sebagai tempat berkumpul.
"Buuuuk, Fajar pulang! Sama temen-temen jugaaa." Ibu Fajar segera menghampiri pintu untuk sekadar menyambut para lelaki muda itu.
"Eh, Matahari. Makin kesini makin cakep aja ya kamu.. " Marcus tertawa mendengar ucapan Ibu Fajar.
"Inget, Bu. Namanya Marcus bukan Matahari." ucap Fajar dengan wajah datarnya.
"Eh, Ibu baru pertama kali lihat kamu.. Namanya siapa?"
"Saya Rian temennya Fajar juga, Tante." jawab Rian kalem. Ibu Fajar mengangguk dengan menunjukkan senyum lebarnya kembali.
"Duh ganteng banget sih kamu.." puji Ibu Fajar ketika melihat Kevin yang masuk rumah dengan tampang 'sok' kalemnya itu. Mendengar pujian Ibu Fajar, Kevin langsung mengeluarkan cengiran khasnya. Rian bergidik begitu melihatnya. Pacar siapa sih, ucap Rian membatin.
"Duh yang ini gak kalah ganteng.." Ibu Fajar tersenyum lebar begitu melihat Jonatan yang masuk. Dengan senyum lima jarinya, Jonatan membalas senyuman Ibu Fajar.
"Nama saya Jonatan, Tante.."
"Ih namanya juga ganteng ya ternyata." Jonatan langsung cengar-cengir.
"Tante bisa aja, hehehe." Seseorang mendorong Jonatan dari belakang, pelan namun dapat membuat Jonatan terperanjat.
"Lama amat mau masuk aja," komentar Anthony begitu menginjakkan kakinya ke dalam rumah Fajar. Sudah berapa lama ya dia gak main ke rumah Fajar?
Jonatan baru saja akan mencubit lengan Anthony namun tidak jadi karena Ibu Fajar memeluk Anthony erat.
"Aduh Anthonyyyyy. Kamu gak tahu ya Ibu kangen banget sama kamu? Kok udah lama gak main sih, pantes Fajar suka keliatan kesepian karena kamu udah gak main kesini lagi..." Ibu Fajar melonggarkan pelukannya untuk menatap Anthony.
"Masih imut aja sih kamu, duh Ibu gemes jadi pengen punya man— anak kayak kamu!" Fajar tepuk kening.
"Ibuk! Ngomong apa sih... Kasian temen-temen berdiri di sini doang cuma buat ngeliatin Ibu ngoceh sama Anthony." Ibu Fajar tertawa pelan.
"Ya namanya juga kangen lihat Anthony. Ya udah, kalian langsung naik aja ke atas ya, nanti Ibu bawain cemilan sama minuman."
"Oke siap, Ibu Negara!"
🏆🏆🏆
Fajar menggelar tikar berbulu yang lembut di samping tempat tidurnya. Beruntung ia memiliki kamar yang cukup luas sehingga ia dan teman-temannya dapat duduk lesehan tanpa perlu merasa sempit.
"Yuk, belajar." Pasti dapat ditebak siapa yang ngomong ini barusan. Ya, Marcuslah yang barusan berkata seperti itu.
"Ayo, Ko Mar kita belajar." Rian menyahut, membuat Kevin mencebikkan bibirnya. Derita punya pacar pintar ya seperti ini.
Rian mendekati Marcus dengan membawa bukunya dan kemudian menanyakan beberapa hal. Rian angguk-angguk kepala karena mengerti akan penjelasan yang Marcus sampaikan padanya. Tak lama Anthony dan Fajar menimbrung karena memang merasa perlu.
Jonatan menghela napas panjang menatap Anthony yang kini sibuk mendengar penjelasan Marcus. Kevin menghampirinya dan menepuk pundak temannya pelan. "Kok lo ga ikut belajar, Jo?"
"Gatau, Kak. Lagi gak kepengen aja gitu." jawab Jonatan dengan pandangan yang masih setia menatap Anthony. Sekali lagi ia menghela napas yang cukup panjang.
Kevin mengikuti arah pandang Jonatan. Oh ternyata daritadi ngeliatin Anthony.. Pasti lagi galau nih bocah.
"Jo, lo sama Anthony baik-baik aja kan?" Jonatan menatap Kevin cukup lama lalu kembali menatap Anthony. Fix galau berat, kata Kevin dalam hati.
"Baik-baik aja sihhh. Kak Thony gemesin banget minta dipacarin kali ya.."
"Hah? Maksudnya gimana?"
"E—eh? Tadi emang aku ngomong apa?" Jonatan jadi salah tingkah sendiri kan.
"By the way, Kak Rian itu orangnya gimana sih, Kak?"
Kevin memicingkan matanya sebentar lalu menjawab, "Pastinya dia itu tipe orang kalem terus gemesin gitu hehehe. Terus polos-polos gimana gitu." Jonatan mengangguk dan memberikan 'O' besar sebagai balasannya pada Kevin.
"Apa yang bikin Kakak jadi suka sama Kak Rian?"
Kepo amat bocah,— "Hmm.. Gua paling suka kalau Rian itu diem-diem merhatiin orang. Siapapun itu, termasuk gua. Maksudnya gimana ya... Kayak care banget gitu, keibuan lah sifatnya. Terus kalau dia udah ngambek rasanya gemesin banget tahe. Karena itu semua, ya gua perlahan-lahan jadi suka sama dia. Cinta kali ya lebih tepatnya hehehe." Kevin senyum-senyum sendiri selesai menjawab. Dan Jonatan sekali lagi mengangguk sebagai jawabannya.
"Eh, Jo. Katanya lo nguping ya waktu Anthony cerita ke gua?"
"Hah? O—oh iya hehehe."
"Gak ada salahnya juga sih kalau lo nguping, seenggaknya lo tau apa yang Anthony pikirin tentang lo. Iya 'kan?" Jonatan kembali mengangguk namun kali ini wajah tampannya dihiasi senyuman kecil karena baru saja melihat Anthony yang terkekeh bagai anak kecil. Lucu banget! Mamaaa, Jojo ga kuat!
🏆🏆🏆
yo yo yo yo e wasap gais.
aku ga tahan kalo ga buru" publish chapter baru hehehehehehhesemoga kalian suka yaaa!
betewe kalo aku bikin book baru untuk Kevin-Rian gimana nih? minta pendapatnya ya wankawan.
oke segitu aja, good night everyone! 💙
-jinsontrasheu
KAMU SEDANG MEMBACA
(①) BOOCiN // jothony [✔]
Fanfic(COMPLETE) ⚠ first series of jinsontrasheu's badminton au ⚠ ▶Jonatan si tukang ngalus yang bucinnya kebangetan sama Anthony, kakak kelas kesayangannya itu.◀ a JoThony fanfic + Kevin-Rian as the side ship start: 29/09/2018 finish: 29/03/2020 highest...