30

857 74 0
                                    

GAIS MAAPIN AKU YANG BARU ON SETELAH HIAT CUKUP PANJANG BAGAI DITELAN BUMI AWOKAOWKAO, makasih juga buat yg selalu setia nungguin book ga jelas ini 😭💙 btw, part yang ini akan panjang sepanjang jalan dari Anyer ke Panarukan, eh bener ga ya wkwkw ⚠ semoga enjoy ya gaisS!

🏆🏆🏆

Jonatan langsung memasuki kamar Anthony tanpa permisi sedikit pun. Ya kan pemilik kamar belum bangun. Begitu masuk ke dalam kamar Anthony, Jonatan langsung disuguhi dengan pemandangan paling menggemaskan sepanjang tahun ini!

Demi apapun Anthony terlihat begitu lucu ketimbang menggelikan saat sedang tidur. Tubuh Anthony yang terbalut selimut tebal bergambarkan kartun Up memang sangat menggemaskan. Ditambah dengan Anthony yang tidur dengan keadaan tubuh melengkung seperti seekor anak kucing.

"Oh Tuhan, Jonatan kuat kok." Jonatan meletakkan kedua tangannya di depan dada sembari menutup mata dan menarik napas dalam-dalam. Sangat mendramatisir bukan?

"Oh ya, harus bangunin kesayangan dulu. Biar bisa belanja bareng, so I can spend my weekend with my lovely senior! Hahaha."

sumpah Jo aku takut kamu kesurupan 😭



"Kak Thony, bangun yuk. Udah jam setengah tujuh nih.." Jonatan menggoyangkan badan Anthony namun tidak begitu kuat karena tidak enak apabila Anthony sangat terusik.

Entah apa yang merasukinya, Jonatan mendekatkan wajahnya dengan wajah Anthony. Menatapnya dalam diam cukup lama sebelum berbisik dengan nada yang sedikit sensual.

"Kak Thony~ bangun dong, kalau gak bangun nanti aku kasih hukuman nih." Setelah itu Jonatan meniup-niupkan cuping telinga Anthony yang membuat si empunya langsung menggeliat.

Ketika Anthony membuka matanya, ia begitu terkejut dengan kehadiran Jonatan yang berada tepat beberapa senti di hadapannya.

"HUAA!" Anthony refleks mendorong Jonatan hingga ia terjatuh dengan tidak elit ke lantai. Anthony buru-buru ke kamar mandi setelah mengucapkan kata 'maaf' tiga kali.

Bukannya mengaduh kesakitan, Jonatan justru tertawa dan terkekeh hingga mengaduh kalau perutnya sakit.

"Lucu banget sih Kak Thony, gemes banget jadi pengen punya."

🏆🏆🏆

"Anthony, Jonatan udah bilang ke kamu belum kalau—"

"Kalo hari ini aku sama Jojo yang belanja ke pasar?"

"Iya itu yang Mama maksud."

"Aku tau kok Ma, soalnya Jojo udah ngulang-ngulang lebih dari lima belas kali." Jonatan tersedak air mineral yang sedang diminumnya.

"Apa-apaan sih Kak? Gak sebanyak itu kali.." Anthony dapat melihat warna kemerahan yang perlahan muncul dari pipi Jonatan. Hih bocah, bohong aja.

"Ih kenapa tuh pipinya merah-merah?" Anthony berniat untuk menggoda Jonatan. Sudah jarang juga ia melakukan hal itu pada adik kelas kesayangannya ini.

"Ih apaan sih Kak? Udah ah aku ke mobil duluan. Tante, Jonatan pamit ya..." Jonatan bergegas keluar rumah setelah bersalaman dengan Ibu Anthony.

Wanita paruh baya itu hanya dapat menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. Remaja kalau lagi dalam masa pubertas kadang ada-ada saja..

"Yaudah Ma, aku pamit juga deh. Gak enak juga kalau belanja agak siang, nanti malah keburu habis duluan hehehe."

"Hati-hati di jalan ya, Ny. Baik-baik juga sama Jonatan, jangan macem-macem ya." Anthony mendelik. Macem-macem apa coba yang dikatakan oleh ibunya?

(①) BOOCiN // jothony [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang