20

975 125 7
                                    

Jonatan yang kini sudah berada dalam toilet restoran menatap bayangan dirinya pada cermin wastafel. Mukanya memerah! Jantungnya juga berdetak begitu cepat.

"AHHHH! Kok malah malu sendiri sih?!" Jonatan mengacak rambutnya.

Sementara itu, di waktu yang bersamaan Anthony melongo.

"Gue harus ngapain kalau gini caranya?" Anthony seketika nge-blank.

Dia sendiri lupa kalau Jonatan sewaktu-waktu bisa nguping karena memang waktu itu Jonatan masih bangun.

Anthony membasahi bibirnya yang terasa kering. Gue harus ngapain astaga. Berulang kali Anthony menggumamkan kalimat tersebut.

Oke, kita balik lagi ke Jonatan. Masih di posisi yang sama, di depan cermin wastafel. Wajahnya masih merah dan jangan lupakan detak jantungnya yang kini berdegup cepat seperti ritme lagu rock.

"Kira-kira Kak Thony bakalan gimana ya? Apa dia bakal ngejauh? Haduh, jangan sampe deh. Tapi aku harus apa ya?" Jonatan mondar-mandir sampai rasanya lelah sendiri. Ia pun memutuskan untuk kembali ke tempat Anthony duduk, siapa tahu dia ditunggu oleh Anthony.

"Halo, Kak." sapa Jonatan kikuk. Anthony berusaha memberikan senyum yang manis pada Jonatan, tapi rasanya sulit.

Tak lama setelah Jonatan duduk, pesanan mereka datang dan keduanya pun makan dalam keheningan. Di sela kegiatan makannya, Jonatan curi-curi pandang. Ia mau melihat ekspresi kakak kelasnya itu.

Kalau dilihat sih Anthony sepertinya biasa saja. Namun siapa sangka jantung Anthony saat ini sedang mengalami gangguan yang tak lain adalah berdegup cepat tak karuan. Memang ya, Jonatan 'kerdus' Christie ini mampu membuat jantung Anthony kewalahan.

Sekitar setengah jam kemudian, keduanya selesai makan. Anthony sedang mengelap mulutnya dengan tisu ketika Jonatan berdeham.

"Ada apa, Jo?"

"Gak ada apa-apa sih.. Eh tapi makanannya enak gak, Kak?"

Anthony meletakkan tisu di atas piring kemudian mengangguk pelan, "Enak kok! Kapan-kapan kesini lagi ya, Jo."

Jonatan sontak tersenyum lebar, ternyata gak salah pilih tempat, batinnya.

"Udah mau pulang belum, Kak?"

"Yaudah ayo." Anthony berdiri dan menggandeng tangan Jonatan. Jonatan terkejut namun tak menutupi rasa senang yang meledak dalam dirinya. Terkesan alay, namun itulah yang ia rasakan.

Setelah membayar, keduanya berjalan menuju mobil Jonatan yang masih terparkir manis di depan restoran. Tentu saja sudah tidak bergandeng tangan, karena Anthony sudah sepenuhnya sadar. Heuheu

Dalam perjalanan menuju rumah Anthony, keheningan menyergap keduanya. Jonatan sebenarnya tidak menyukai, bahkan sangat tidak menyukai atmosfer seperti ini. Kesannya menegangkan dan Jonatan sedang mengusahakan untuk menyingkirkan hal buruk ini.

Dewi Fortuna mungkin sedang berpihak padanya. Sekarang sedang macet ditambah dengan lampu merah yang menyala pada lampu lalu lintas.

Oke saatnya beraksi, batin Jonatan. Beraksi apanya coba?

"Kak,"

"Hm?" Anthony merespon namun tidak bergerak sedikitpun dari posisinya.

"Kakak udah pernah pacaran?" Pertanyaan satu ini sukses membuat Anthony menatap sepenuhnya pada Jonatan. Wajahnya menunjukkan ekspresi heran.

Ada urusan apa dia nanya kayak gitu? "Sebenernya belum pernah sih, cuma jatuh cinta aja dan baru sekali ngerasain gitu. Ya, kayaknya gitu sih."

"Kok kayaknya sih?" gumam Jonatan pelan yang tak dapat didengar Anthony.

"Kenapa nanya kayak gitu, Jo?"

Dari ujung matanya, Jonatan mendapati wajah Anthony yang meliriknya dengan air muka yang tidak mengenakkan.

Jonatan menelan ludahnya sebelum menjawab, "Gak kenapa-napa sih, aku cuma mau nanya aja."

"Seriusan?"

"Iya, Kak. Hehehe."

"Jo, sekarang giliran gue yang nanya dong." Sembari menetralkan detak jantungnya yang menggila, Jonatan berdeham dan mengangguk.

"Kok lo makin kesini makin aneh sih, Jo? Maksudnya tuh dalam artian kayak beda dari biasanya. Ada sesuatu yang bikin gue jadi penasaran sama apa yang lo rasain saat ini." Tak kunjung mendapat jawaban, Anthony mendapati adik kelasnya itu menghela napas panjang.

Kayaknya salah ngomong nih.. Anthony ikut menghela napasnya sebelum kembali berkata, "Lupain aja, Jo. Anggep aja gue barusan ngelantur gak jelas."

Jonatan mau tidak mau menggangguk dan kembali menjalankan mobil setelah macet berkurang. Ya, lagi-lagi keheningan memenuhi mobil sedan tersebut sampai tiba di rumah Anthony.

Jonatan melepas sabuk pengaman, begitu pula dengan Anthony. Jonatan memandang kakak kelasnya itu dengan satu alis yang terangkat. Anthony masih belum turun dari mobil juga. Terlihat dari wajahnya kalau Anthony sedang memikirkan sesuatu. Apa yang dia pikirin?

"Jo, jangan liatin gue. Liat ke depan dong." Alis Jonatan kini menyatu karena bingung, namun ia tetap mengikuti apa yang Anthony katakan.

Tidak sampai sedetik kemudian, Jonatan merasakan sebuah benda yang lembab menyentuh pipinya. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama juga.

Setelahnya Anthony buru-buru keluar lalu berkata, "Hitung-hitung itu sebagai ganti traktiran lo hari ini, hehehe. Hati-hati di jalan ya, Jo." Lalu Anthony segera masuk ke dalam gerbang rumahnya, menguncinya dan sekali lagi menatap keluar. Jonatan masih ada di sana dengan wajah terkejutnya.

"Jo! Pulang dihh. Mau ngapain lagi di situ?" Jonatan langsung tersadar kemudian tancap gas tanpa sepatah kata. Hal itu cukup untuk membuat Anthony terkekeh.

Wajah Jonatan memerah begitu Anthony selesai mengecup pipinya tadi. "Dasar bocah." Tanpa sadar, pipinya juga ikut memerah dan detak jantungnya kembali dalam irama yang tak normal.

🏆🏆🏆

Halo gaisssS! Aku kembali lagi nih heuheu

apakah masih ada yang kangen sama ff joting ini?¿ gaada pasti ya:<

uDahlaH segitu aja dari aku.

EHTAPI MASIH BAPER SAMA MOMEN MEREKA DI PODIUM WKT ITU MASA 😭😭😭😭

EHTAPI MASIH BAPER SAMA MOMEN MEREKA DI PODIUM WKT ITU MASA 😭😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oke segitu aja dari aku, have a nice day everyone!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oke segitu aja dari aku, have a nice day everyone!

-jinsontrasheu

(①) BOOCiN // jothony [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang