Bright Day
●
●
●
●
●
Brak
Tubuh Yerim jatuh tersungkur di dekat tempat tidur, bersamaan dengan itu, tubuh tertidur di tempat tidur menghilang. Suara benda berat terjatuh, membangunkan Joonmyun yang tertidur di sebelah tubuh tidur milik Yerim.
"Appa! Apa yang appa rusak?" Seokjin berlari masuk ke dalam kamar dan langsung membuka pintu kamar tanpa mengetuknya.
Joonmyun yang masih kebingungan hanya menoleh kearah Seokjin dengan tatapan bingung. Ia belum menyadari Yerim yang sibuk mengusap sikunya karena sakit terjatuh dari tempat yang tak ia ketahui.
"Yerim?!!! Kim YErim?!!! Ini sungguh dirimu? Oppa tidak sedang bermimpi kan?" suara Seokjin menghebohkan seluruh penjuru rumah. Seokjin berlari menuju Yerim dan saat itu pula Joonmyun menyadari, sosok yang ia peluk ketika tidur tak ada, yang ada hanyalah Yerim yang meringis kesakitan di bawah tempat tidur.
"Yerim??? Putri appa, princess appa!!"
"Oppa, Appa!!!" YErim menghambur ke pelukan Joonmyun membuat ayah dari lima anak itu kembali terjerembab di tempat tidur karena dorongan dari tubuh Yerim.
Yerim menangis sejadi-jadinya. Harapannya terpenuhi. Ia bisa bertemu dengan sang ayah di dunia nyata. Suara gaduh mendekati kamar Yerim, sudah dapat dipastikan jika itu kakak jeniusnya, kakak seksinya dan kakak idiotnya.
"Kim Yerim!!!" Taehyung, Jongin dan Namjoon berlarian berebut masuk ke kamar lebih dulu.
Yerim melepaskan pelukannya dari Joonmyun dan memeluk Seokjin yang lebih dulu menemuinya. Taehyung memeluk Yerim dari belakang, Namjoon menyusul begitu juga degan Jongin. Seperti teletubbies, mereka berpelukan dengan Yerim yang menangis berada ditengah.
Kebahagiaan mereka terasa lengkap ketika gadis satu-satunya di rumah itu terbangun dari tidur panjang. Dalam hati Joonmyun, ia berjanji akan lebih memperhatikan lagi putrinya agar hal serupa tak terjadi, dalam hati keempat kakaknya, berjanji akan melindungi bungsu keluarga itu dan tak akan membiarkannya sakit sedikitpun. Sementara Yerim, ia berjanji akan lebih peduli dan lebih peka lagi. Ia tak mau dihukum menjalani kisah yang sama dan harus terpisah dari keluarga yang dicintainya.
*
Hal serupa juga terjadi di kamar Jungkook. Jungkook jatuh terlebih dahulu dan ditimpa Mingyu. Suaranya sungguh ribut.
"Hyung! Kau menindihku, aishh!!! Badanmu itu besar, hyung!" seru Jungkook mengagetkan Yuri yang tidur di sofa.
"Mianhae, mianhae...," Mingyu memijat lengan Jungkook.
"Mingyu, Jungkook? Anak-anak tampan, eomma!" seru Yuri. Ia terharu, saking terharunya wanita yang tubuhnya kurus dengan kantung mata terlihat jelas dan wajah pucat itu menangis.
Buru-buru Jungkook juga Mingyu berdiri dan memeluk ibunya. Jungkook menangis. pertama kalinya ia menangis dihadapan sang ibu setelah memiliki keluarga baru dan Mingyu terlihat lebih tegar. Mingyu sungguh mendapatkan kedewasaannya.
"Jungkook, uljima, nak... jangan menangis."
Jungkook menggelengkan kepala. "Maafkan Jungkook yang selalu membuat eomma marah. Jungkook suka membuat eomma mengeluh dan menjahili hyung. Jungkook terlalu sulit diatur. Maafkan anakmu ini, eomma. Jungkook janji akan menjadi lebih baik lagi. Jungkook tak akan membuat eomma marah karena perbuatan Jungkook lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Book √
FanfictionApa jadinya jika tiga orang anak yang berbeda karakter menjelajahi negeri asing? Negeri yang bahkan hanya mereka temukan di buku dongeng atau film? Bagaimana mereka bisa mempertahankan hidup dan bebas dari jeratan atau aturan negeri asing itu? Temuk...