Kisah Akhir Cinderella
●
●
●
●
●
Mereka berlari dan terus berlari meninggalkan istana kerajaan yang menjadi gaduh karena kepergian sang puteri yang diinginkan pangeran secara tiba-tiba. Sesuai arahan Jungkook, mereka melalui jalan pintas. Jalan pintas yang sedikit sulit karena melewati hutan-hutan. Sempat, beberapa kali Cinderella dan Yerim terjerembab karena pakaian yang mereka kenakan. Memang, pakaian mereka sudah berubah seperti semula, tapi tetap saja bukan, pakaian yang dikenakan sehari-hari itu begitu berat.
"Dasar Sherk, kau sungguh pintar memilih jalan seperti ini," gerutu Yerim dengan nafas terengah-engah.
Kali ini, Jungkook mengabaikannya. Menjawab perkataan Yerim tak akan menyelesaikan masalah atau mempercepat langkah mereka untuk sampai.
.
Dengan nafas tersengal-sengal, Cinderella menyenderkan punggungnya pada dinding rumah disebelah samping. Yerim segera mendudukkan tubuhnya di tanah. Tak peduli dengan gaunnya akan kotor, yang terpenting kaki lemasnya mendapatkan waktu untuk istirahat. Sementara Jungkook tersenyum pada Mingyu yang mulai terlihat gentle. Sepanjang perjalanan, dia selalu menggandeng tangan Cinderella dan berlaku layaknya pria sementara ia mengurus gadis pendek yang sangat bawel. Bukan, bukan berarti Mingyu suka. Hanya, ketika jiwa ingin melindungi itu keluar, bukankah akan menjadikannya sosok yang lebih berani? Tidak manja seperti biasanya.
"Sungguh, aku butuh air," rengek Mingyu.
"Baru saja aku memuji keberanianmu, Ming. Sekarang kau mulai lagi...," keluh Jungkook.
Cinderella mengangguk mengerti. "Baiklah. Aku akan ambilkan."
Baru saja Cinderella akan bergerak ke pintu depan, ia terkejut dengan lentera yang keluar dari sebuah kereta kuda. Dia segera menarik yang lain bersembunyi.
"Ibuku dan kedua saudaraku datang. Aku harus bagaimana?," panik Ella. Dia tak bisa melalui pintu belakang karena terkunci dan jika lewat pintu depan, mereka pasti bisa melihatnya.
"Kau pura-pura tidur saja. Kau masuk lewat jendela kamarmu," usul Yerim yang mendapat persetujuan dari Jungkook.
"Itu lebih bisa menghemat waktu," tambah Jungkook.
Cinderella menggelengkan kepalanya. "Tidak.. tidak.. tidak. Jendela itu cukup tinggi. Dan aku tak bisa masuk dengan memanjat jendela itu."
"Kami akan membantumu," tambah Mingyu.
"Tidak. Aku tak pernah melakukan hal ini, aku tak bisa. Lebih baik aku dimarahi daripada melakukan hal yang tak pernah kulakukan. Itu seperti pencuri..."
"Kau terlalu polos, Ella....," desah frustasi keluar dari diri Yerim.
Jungkook melirik Yerim dengan senyuman miringnya.
"Kenapa?," tanya Yerim ketus saat menangkap tatapan dari Jungkook.
"Kau hobi memanjat kan? Memanjat pohon, jendela, terutama saat kabur dari kelas...."
"Maksudmu...?"
"Ayo...," Jungkook menarik tangan Yerim. "Kau masuk dan gantikan Cinderella. Berpura-pura tidur..."
"Apa?!!!"
"Astaga! Suaramu... pelankan. Sekarang naiklah," Jungkook segera menyiapkan dirinya sebagai pijakan untuk Yerim masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Book √
FanfictionApa jadinya jika tiga orang anak yang berbeda karakter menjelajahi negeri asing? Negeri yang bahkan hanya mereka temukan di buku dongeng atau film? Bagaimana mereka bisa mempertahankan hidup dan bebas dari jeratan atau aturan negeri asing itu? Temuk...