Suatu panggung telah di tata sedemikian rupa. Dua sofa tersedia untuk dua orang yang akan duduk disana, mengisi pembicaraan. Salah seorang novelis ternama akan meluncurkan karya barunya yang berjudul 'The Magical Book : Our Great Adventure'. Banyak yang menantikan karya ini karena sang novelis sendiri telah menyimpan tulisannya selama tiga tahun demi mendapatkan hasil yang sempurna.
Bangku penonton telah penuh. Sang pembawa acara telah naik keatas panggung dan duduk di salah satu sofa yang tersedia.
"Baiklah teman-teman semua, yang kita nantikan telah siap untuk menyapa kalian semua... Mickey (read : Mi-Kei) silahkan sapa penggemarmu..."
Seorang lelaki bertubuh tinggi dengan wajah tampannya muncul. Senyuman menawan membuat Minnie, sebutan untuk fans Mickey menjerit histeris. Setelah membungkukkan badan untuk menyapa, Mickey duduk di sofa yang tersedia.
"Malam Mickey..."
"Malam..."
"Bagaimana perasaanmu hari ini?"
"Sungguh berdebar. Aku sudah meluncurkan empat novel sebelumnya dan aku bersyukur semua best seller, tapi kali ini berbeda. Butuh waktu tiga tahun untuk aku menyempurnakan buku ini. Waktu yang lama dibanding menulis novel yang lain."
"Apa yang membuatmu menulis begitu lama? Apa yang special dari buku ini?"
"Karena buku ini, aku buat senyata mungkin. Karya ku kali ini, merupakan karya dokumentasi. AKu menganggapnya demikian. Karena ini kisah yang tadinya tak bisa kami ceritakan dengan mudah ke setiap orang."
"Mengapa begitu, Mickey? Dan siapa kami itu?"
"Karena orang tak akan percaya. Biarlah kami meyakini dan menyimpan kenangan manis ini bersama. Melalui buku ini, aku ingin menyampaikan kalau kita harus berjuang untuk bertahan dan mencari jalan keluar sesulit apapun masalah yang kita hadapi. Aku berterimakasih kepada kedua adikku yang telah sukses di jalan masing-masing. Sekarang mereka hadir disini."
"Woah... Mickey sampai berterimakasih," melihat Mickey berdiri dan membungkuk ke salah satu arah, pembawa acara turut berdiri. "Mohon untuk orang yang Mickey maksud, jika tak keberatan, silahkan untuk berdiri dan menyapa Mickey disini."
Penonton segera menoleh kesana kemari. Mickey di panggung sudah berkaca-kaca. Dua orang, seorang wanita dan seorang lelaki berdiri. Mereka duduk berdampingan. Bertepuk tangan sembari berdiri. Sang wanita membawa buket bunga yang indah.
"Mereka kah adik yang kau maksud, Mickey?"
Mickey mengangguk. "Adik laki-lakiku seorang Pilot. Semua ada dalam kendalinya, memimpin perjalanan menggunakan burung besi. Aku bangga padanya, aku tak mengira ia akan menjadi seorang yang penting ketika melakukan perjalanan udara. Dan, adik perempuanku... bukan adik kandung, tapi kami sangat dekat. Dia seorang designer perhiasan yang memiliki brand sendiri, kalian semua pasti tau O'Rim. Tak ada yang mengira jika ia akan menjadi seorang Ratu seperti sekarang. Penampilannya, sungguh seperti seorang Ratu. Tidak hanya seorang puteri."
"Aku merasakan kehangatan dalam perkataanmu itu."
"Tentu saja. Aku berterimakasih karena selain orang tuaku yang luar biasa, mereka berdua adalah orang yang sangat berharga dan sangat penting hingga terbitnya buku ini. Terimakasih. Mari jaga kisah kita sampai tua nanti. Aku menyayangi kalian..."
Suara penonton riuh karena kalimat manis yang terlontar. Semua berjalan semestinya dan lancar. Setelah sesi launching buku dan tanya jawab dengan penggemar, Mickey turun dari panggung. Menyapa orang-orang yang mensupportnya.
"Oppa!" seorang wanita berpenampilan begitu elegan mendekati Mickey dengan buket bunga di tangan. "Selamat! Kisah kita akhirnya terbit."
"Makasih, Yerim. Selamat juga atas launching Serenity series-mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magical Book √
ФанфикApa jadinya jika tiga orang anak yang berbeda karakter menjelajahi negeri asing? Negeri yang bahkan hanya mereka temukan di buku dongeng atau film? Bagaimana mereka bisa mempertahankan hidup dan bebas dari jeratan atau aturan negeri asing itu? Temuk...