14

1.1K 190 27
                                    

Odette and Cake








Odette berjalan bersama dengan Mingyu, Jungkook dan Yerim, menyusuri jalanan desa yang cukup sepi dimalam hari. Jalanan lengang hanya bermodalkan lampu minyak dan beberapa obor dipinggir sisi kanan kiri jalan.

"Odette, kau setiap hari menjalani kehidupan seperti ini? Maksudku, tiap malam menyusuri jalan sepi sepeti ini?" tanya Jungkook.

"Kau perhatian sekali," celetuk Yerim yang hanya mendapatkan helaan nafas dari Jungkook.

Odette menoleh kearah Jungkook. Ia tersenyum begitu manis sebelum akhirnya menjawab, "Aku sudah biasa membantu ayah."

"Apa kau bisa memberikan tempat tinggal untuk kami? Kami akan membantumu melakukan apapun, tapi biarkan kami tinggal disana untuk sementara," desak Mingyu.

Odette nampak berpikir. Orang asing yan ditemui ingin tinggal dirumahnya? Bukankah itu bahaya?

"Aku akan membantu kalian untuk mendapatkan penginapan. Tapi, untuk tinggal di rumahku, aku ragu. Kalian kan orang asing."

"Tak apa, berikan kami penginapan, satu kamar saja cukup," sela Jungkook membuat Odette memiringkan kepala seperti nampak berpikir.

"Tapi ada perempuannya? Bagaimana bisa tinggal satu kamar?"

"Dia adik kami. Jadi, jangan khawatir," Jungkook menjawab cepat tanpa berpikir panjang.

Odette menganggukkan kepala berkali-kali tanda ia mengerti.

"Terimakasih sudah membantu juga menemaniku mengantar pesanan. Aku antarkan kalian ke penginapan, lalu, untuk pakaian..."

"Apa disini ada toko pakaian?" tanya Yerim.

"Apa kau punya uang?" tanya Mingyu pada Yerim.

"Tentu kita tak punya. Apa kita harus bekerja untuk mendapatkan uang?" tanya Jungkook pada kedua rekannya.

Yerim dan Mingyu menggelengkan kepala setelah saling bertatapan sesaat.

"Baiklah-baiklah. Bisakah kalian bantu ayahku? Dia akan membuat kue lagi malam ini. Dan selama itu, kalian boleh mengenakan pakaian ayah juga pakaianku."

"Benarkah?" tanya ketiganya serempak.

Odette mengangguk. "Tapi, tetap tinggal di penginapan, tak apa kan?"

*

Seorang bangsawan kerajaan sedang mencari ketengangan dengan memberi makan ikan-ikan hias di kolam ikan. Kolam yang tersusun dari batu-batu yang disusun secara melingkar itu, menjadi tempat favorit dari bangsawan tersebut.

"Makanlah yang banyak, hmm... aku senang melihat tubuh gemuk kalian," ujar lelaki itu lalu tertawa.

Lelaki itu mencelupkan tangan kedalam kolam yang tenang, lalu memainkan air yang ada disana. ketika ada ikan yang menghampiri tangan, ia menggerakkan tangan membuat ikan itu kabur, lalu tersenyum.

"Oh, astaga... Daniel.. apa yang kau lakukan disini?" seorang wanita dengan gaun besarnya muncul. Mahkota di tepat diatas kepala menandakan apa posisi wanita itu di kerajaan.

"Ibu? Apa yang ibu lakukan malam-malam begini disini?"

Wanita yang dipanggil itu tersenyum. "Kenapa kau menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, Prince Daniel?"

The Magical Book √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang