12

1.2K 198 72
                                        

Failed





Jungkook menurunkan Grumpy dan Mingyu melakukan hal yang sama pada Bashful. Mereka tiba di pondok kayu dimana di halaman rumah kecil itu telah ada sebuah peti kaca yang di dalamnya ada sang puteri. Yerim terduduk disamping peti kaca melakukan apa yang para kurcaci lakukan.

Grumpy dan Bashful segera berlari dan menangisi sang puteri yang membuat mereka bahagia karena kedatangannya. Jungkook ikut bergabung dengan duduk disebelah Yerim dan Mingyu duduk disebelah Jungkook. Keduanya ikut terbawa suasana.

"Apa yang harus kulakukan?" bisik Yerim.

"Maksudmu?"

"Apa kita ikut menangis atau biasa saja?"

"Pura-pura saja bersedih. Toh dia juga akan bangun," Jungkook memberikan saran.

"Mari kita bawa tuan puteri ke istana. Ravenna sudah mati dan puteri harus mendapatkan penghormatan terakhir yang layak," ucap Doc dengan wajah sedihnya.

Jungkook segera berdiri. Ia dan Mingyu mengangkat peti kaca itu. Yerim berjalan bersama ketujuh kurcaci melewati terowongan meninggalkan pondok kayu dan menerobos hutan menuju istana.

.

Seorang lelaki berkulit putih, sedang berada diatas kuda mengamati keadaan sekitar untuk mencari mangsa. Ia sangat suka berburu sendiri. Tidak, tapi bersama dengan kuda kesayangannya.

"Setidaknya aku harus mendapakan seekor kelinci.. atau rusa? Tapi Rusa akan sulit membawanya pulang," gumam sang lelaki pada dirinya sendiri.

Suara berisik muncul dari semak-semak. Lelaki itu memicingkan matanya. Melihat hewan kecil berwarna cokelat berada di balik semak. Ia menarik anak panah yang sudah berada pada busurnya.

Slash

"Aish!!! Melesat!" segera diraihnya tali kekang kuda. "Mang, kejar tupai itu!"

Kuda terpacu dan melesat. Tupai itu sangat gesit. Dalam keadaan kuda yang berlari cepat, ia mengambil anak panah dan diposisikan pada busur.

Slash

"Yashh! Gagal lagi!"

Ia menarik tali kekang kuda dan kuda itu berhenti mendadak. Nampak kekecewaan pada raut wajahnya. Tiba-tiba ia menoleh kesana kemari untuk memastikan apa yang didengarnya. Seperti suara beberapa langkah manusia.

"Darimana suara itu?"

Ia menoleh lagi ke arah belakang. "Siapa mereka?"

Turun dari kuda untuk melihat arak-arakan siapa yang melintas ditengah hutan seperti ini?

"Tunggu..."

"Siapa kau? Kenapa menghentikan perjalanan kami?" tanya lelaki yang otot lengannya terlihat karena mengangkat peti kaca.

"Kalian mau kemana?"

"Kami mau ke istana Ravenna," jawab Doc.

"Apa kau pangeran Ferdinan?" tanya satu-satunya gadis dirombongan itu.

Yang ditanyai mengangguk. "Boleh aku melihat siapa yang kalian bawa?"

"Dia Snow White. Puteri tiri Raven, maksudku Ratu Ravenna," lagi-lagi Doc menjawab.

The Magical Book √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang