Sambutan

9.8K 454 166
                                    


Assalamu'alaikum wr.wb

Apa kabar kawan-kawan semua? Rasanya sudah lama sekali kita tak saling menyapa.

Dengan ini, ijinkan kami untuk memperkenalkan karya baru. Ini adalah cerita kolaborasi pertamaku dengan UmiSlmh

Jadi, sepeninggal anak kami yang bernama Alka dan Davin beberapa minggu lalu, kami ingin bangkit dari keterpurukan, keluar dari lautan luka tuk menepi, mencari senyum lain, tawa yang lebih elok dari kemarin, juga tangis yang lebih haru dari sebelumnya.

Maka dengan berat hati melepas beberapa memori bersama mereka, kami berniat untuk kembali mengangkat seorang putra yang kelak akan kami cintai dengan sepenuh hati.

Tak ada yang istimewa. Hanya pelampiasan emosi akan frustasi ditinggal pergi.

Semoga kita dapat memulai lembaran baru, menghapus debu yang menyelimuti kalbu dan menyembuhkan luka yang telah membiru.

***

"Aku seperti terjebak dalam labirin penuh rintang. Hendak mencari bala bantu, namun tak seorangpun menaruh peduli padaku."—Davka Alvino Narindra.

"—Davka Alvino Narindra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menyelisik setiap sudut labirin gulita, aku menemukan dia tengah berhadapan dengan maut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menyelisik setiap sudut labirin gulita, aku menemukan dia tengah berhadapan dengan maut. Titah hati membawaku padanya, mencoba melepas belenggu akar kokoh yang membelit tubuhnya."—Rhea Laquitta Azzura.

"—Rhea Laquitta Azzura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Panah-panahku tak akan habis menghunus sampai kudapat apa yang harusnya menjadi milikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Panah-panahku tak akan habis menghunus sampai kudapat apa yang harusnya menjadi milikku. Ingatlah bahwa kau sedang berhadapan dengan panglima perang paling mematikan!"—Arzachel Reynard Narindra.

 Ingatlah bahwa kau sedang berhadapan dengan panglima perang paling mematikan!"—Arzachel Reynard Narindra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teruntuk pembaca setia My Younger Brother dan Chance

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teruntuk pembaca setia My Younger Brother dan Chance.

NEGLECTUS

Dengan sepenuh hati kami persembahkan untuk semua yang turut tenggelam dalam duka.

Tinnnnnn.....Cut

Okay udah dulu bahasa gitu-gitunya😁😁

Jadi merekalah tiga tokoh utama dalam cerita ini. Dan sisanya tentu masih banyak. Akan kami kasih banyak kejutan nantinya, In Sya Allah. Do'akan semoga cerita kali ini dilancarkan😊

Seperti biasa silahkan coment&vote, silahkan ngebacot, silahkan ungkap semua yang kalian rasa selama cerita ini jalan. Semoga Neglectus bisa jadi media hiburan buat kalian dan juga buat kita selaku author.

Mungkin sampai sini dulu intronya. Intinya selamat mengikuti perjalanan kisah ini, selamat membaca, dan selamat menunggu update-an juga, hehe.

Diawali dengan Bismillahirrohmanirrohim semoga author bisa konsisten nyelesain cerita ini sampai tamat. Aamiin.

Sekian, wassalamu'alaikum wr.wb


Kami yang berniat bangkit,

@lyndia_sari dan  UmiSlmh

Central Java, 10.04.18

NeglectusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang