*Colaboration story by:
lyndia_sari dan UmiSlmh
****
Davka merasa hidupnya terombang-ambing, berjalan tanpa tahu arah tujuan, bahkan seperti sendiri dalam keramaian.
Orang bilang Davka aneh, Davka bodoh, Davka tak berguna, Davka gila, dan anggapan-a...
Apa kabar kawan-kawan semua? Rasanya sudah lama sekali kita tak saling menyapa.
Dengan ini, ijinkan kami untuk memperkenalkan karya baru. Ini adalah cerita kolaborasi pertamaku dengan UmiSlmh
Jadi, sepeninggal anak kami yang bernama Alka dan Davin beberapa minggu lalu, kami ingin bangkit dari keterpurukan, keluar dari lautan luka tuk menepi, mencari senyum lain, tawa yang lebih elok dari kemarin, juga tangis yang lebih haru dari sebelumnya.
Maka dengan berat hati melepas beberapa memori bersama mereka, kami berniat untuk kembali mengangkat seorang putra yang kelak akan kami cintai dengan sepenuh hati.
Tak ada yang istimewa. Hanya pelampiasan emosi akan frustasi ditinggal pergi.
Semoga kita dapat memulai lembaran baru, menghapus debu yang menyelimuti kalbu dan menyembuhkan luka yang telah membiru.
***
"Aku seperti terjebak dalam labirin penuh rintang. Hendak mencari bala bantu, namun tak seorangpun menaruh peduli padaku."—Davka Alvino Narindra.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menyelisik setiap sudut labirin gulita, aku menemukan dia tengah berhadapan dengan maut. Titah hati membawaku padanya, mencoba melepas belenggu akar kokoh yang membelit tubuhnya."—Rhea Laquitta Azzura.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Panah-panahku tak akan habis menghunus sampai kudapat apa yang harusnya menjadi milikku. Ingatlah bahwa kau sedang berhadapan dengan panglima perang paling mematikan!"—Arzachel Reynard Narindra.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teruntuk pembaca setia My Younger Brother dan Chance.
NEGLECTUS
Dengan sepenuh hati kami persembahkan untuk semua yang turut tenggelam dalam duka.
Tinnnnnn.....Cut
Okay udah dulu bahasa gitu-gitunya😁😁
Jadi merekalah tiga tokoh utama dalam cerita ini. Dan sisanya tentu masih banyak. Akan kami kasih banyak kejutan nantinya, In Sya Allah. Do'akan semoga cerita kali ini dilancarkan😊
Seperti biasa silahkan coment&vote, silahkan ngebacot, silahkan ungkap semua yang kalian rasa selama cerita ini jalan. Semoga Neglectus bisa jadi media hiburan buat kalian dan juga buat kita selaku author.
Mungkin sampai sini dulu intronya. Intinya selamat mengikuti perjalanan kisah ini, selamat membaca, dan selamat menunggu update-an juga, hehe.
Diawali dengan Bismillahirrohmanirrohim semoga author bisa konsisten nyelesain cerita ini sampai tamat. Aamiin.