Chapter ten

3.4K 182 25
                                    

"A-apa? Hey a-aku tidak sengaja" namja itu baru sadar kalau dia dalam bahaya

"Tidak sengaja katamu?" V tetap menunjukkan senyum psikopat nya dan dia telah mengeluarkan pisau kecil dari sakunya
.
.
.
.
.
.
.

"H-hey, a-apa yang akan kau lakukan dengan pisau itu?" tanya namja itu dengan nada sesantai mungkin.

"Aku sudah bilang padamu, jangan berulah kan?" V membuka penutup pisau kecil itu dan mengarahkan pada junior namja itu.

"H-hey, a-aku t-tidak sengaja dan sepertinya aku sudah terlambat. Aku harus pergi"

"..." V hanya diam sambil mengikat tali namja itu.

Namja itu sedikit terkejut karena V membuka pengikatnya dan segera berdiri lalu berjalan menuju pintu. Namja itu merasa janggal pada dirinya, dan saat dia melihat ke tubuhnya dia lupa kalau sekarang dia dalam keadaan naked.

"Hey teman, dimana kau meletakkan pakaianku?" teriak namja itu.

Merasa tidak ada jawaban dari V, namja itu akhirnya lanjut berjalan ke pintu. Saat dia sampai di depan pintu dan ingin membukanya, ternyata pintu itu terkunci dan lebih parahnya pintu itu terbuat dari bahan seperti brankas.

"Tidak bisa dibuka, bukan?"

Namja itu balik badan dan V sudah berdiri di sana dengan sebuah tongkat baseball di tangannya. Ya, sedari tadi V mengikuti namja itu. V tidak akan membiarkan 'mainan' nya lepas begitu saja. Dan ingatkan pada siapapun untuk tidak berurusan dengan V. Maka itu akan jadi mimpi buruk untuk siapa saja yang berurusan dengannya.

"Apa yang akan kau lakukan? Kenapa pintu ini dikunci?"

"Apa kau lupa dengan kata-kataku?"

"Apa maksudmu?"

"Hah" V mendekat sambil mengayun-ayunkan tongkatnya.

"H-hey jangan bercanda, ayolah kau bilang kita teman bukan?"

V hanya menunjukkan smirk nya dan membuat namja itu bergidik ngeri. V semakin mendekat, tapi dia melempar jauh tongkat baseballnya. Namja itu sedikit legah dan degup jantungnya kembali normal. Tapi semua itu berakhir ketika..

Jleb

V menusukkan pisau kecilnya ke paha bagian dalam namja itu. Seketika namja itu melemas dan terjatuh. V berjongkok dan berbicara dengan suara bariton nya yang membuat siapa saja merinding ketika mendengarnya.

"Kau harus mendapatkan konsekuensi karena kau telah lancang, teman" V berdiri dan menyeret namja itu.

Namja itu diam tidak ada pemberontakan sekalipun. Di tangannya sudah ada sebuah balok yang dia dapatkan saat melewati sebuah meja. Saat V lengah, namja itu segera memukul leher bagian belakang V dengan balok itu dan membuat V pingsan.

Kesempatan itu digunakan si namja untuk keluar dari ruangan yang indah tapi seperti neraka. Namja itu terus menggedor pintu alhasil pintu itu tetap tidak mau terbuka.

Sementara V masih tergeletak di lantai. Sesaat kemudian matanya terbuka dan seringaian terpampang jelas di wajahnya. V segera bangun dan pergi ke pintu.

"Hey teman, kau tak kan bisa keluar dari sini karena pintu itu sudah ku kunci, Hehe" teriak V.

Mendengar teriakan V, membuat namja itu kalang kabut. Pasalnya pintu itu terkunci, keadaannya saat ini dalam bahaya, dan yang lebih menyeramkan nya lagi V sudah siuman. Cara satu-satunya adalah bersembunyi di tempat yang tidak diketahui oleh V.

"Hey, kau dimana? Ayo temani aku main" teriak V.

Namja itu semakin kalang kabut mencari tempat persembunyian. Tidak ada satu tempat atau barang pun untuk melindungi dirinya.

Psychopath- VKOOK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang