Warning! 15+
Harap bijak sebelum membaca ya, cinta^^
Happy reading*
**
Namjoon mengacak rambutnya pusing. Membaca pesan yang dikirim Jimin beberapa menit yang lalu, membuatnya harus lebih cepat memutar otak mencari sebuah rencana. Ia harus mencari langkah lebih cepat daripada V. Matanya terpejam, menetralisir semua kemungkinan yang akan terjadi setelahnya."Ada apa memanggilku kemari?"
Namjoon membuka matanya, setelah suara itu terdengar di telinganya. Ia mengambil napas cukup dalam. Terlalu lelah untuk memikirkan segala kemungkinan dan rencana yang akan dibuatnya.
"Kita harus cepat bertindak. V tidak bisa diremehkan begitu saja. Dia sudah berani menampakkan dirinya di hadapan Jungkook. Dan mulai saat itu pula, permainan dimulai," ucap Namjoon penuh penekanan. Ia cukup geram saat ini.
"Ya, kau benar. Tetapi, setidaknya kita harus menemukan tempat itu."
"Tempat?"
"Aku yakin dia menemukan sebuah ruangan di rumah ini"
Namjoon menaikkan sebelah alisnya. Ruangan apa yang dimaksud? Di dalam keadaan seperti ini, otak cemerlangnya bahkan tidak dapat bekerja secara signifikan. Setelahnya ia menemukan sesuatu yang sedikit menjanggal.
'Ruangan kerja Taehyung. Tapi, apa?'
"Namjoon-ah, menurutku ... kita harus memasang alat pelacak pada Jungkook."
Namjoon terdiam menatap Bogum dengan lamat. Perkataan yang diucapkan Bogum, membuat otaknya berpikir untuk keberhasilan rencana mereka. Cukup lama Namjoon terdiam, setelahnya senyum terpatri di wajahnya.
"Kita akan mengundang Jinnie-noona dan Jungkook untuk makan malam bersama."
Namjoon segera turun dengan terburu-buru melewati anak tangga. Tiga orang yang sedang berada di ruang keluarga terkejut melihat Namjoon turun seperti kesetanan. Sang adik hanya memutar bola matanya melihat tingkah sang kakak, yang menurutnya kekanak-kanakan.
"Jika kau ingin membuat eommamu mati lebih cepat, setidaknya kau harus melompat dari lantai dua," sarkas sang ibu dengan nadanya yang teramat kesal. Yang dituju hanya melontarkan senyuman, menampakkan lesung pipit terbaiknya.
"Maaf eomma," ucap Namjoon sambil mendekat ke arah sang ibu.
Namjoon mendudukkan dirinya di sebelah nyonya Kim, kemudian memeluk sang ibu dengan manja. Lagi, sang adik hanya memutar bola matanya malas.
"Sadarlah, umur mu bahkan lebih tua daripada Yugi," kata Irene tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi. Dan tentunya perkataan tersebut diabaikan oleh Namjoon.
"Ada apa?" tanya nyonya Kim.
"Ku pikir kita sudah lama tidak mengundang orang-orang untuk makan bersama."
"Lalu?"
"Apa boleh malam ini, aku mengundang Jinnie-noona dan Jungkook untuk makan bersama?"
Irene mulai mengerti arah percakapan Namjoon. Ia mengerti Namjoon akan melakukan sesuatu untuk keselamatan Jungkook.
"Boleh. Jika perlu ajak Jimin dan si manis itu."
"Terima kasih, eomma"
***
Angin sejuk di balkon memang membuat siapa saja akan tenang. Tempat itu adalah tempat terfavorit semua orang jika ingin merilekskan pikiran mereka, termasuk Yugyeom. Saat ini ia sedang menatap pemandangan dari atas balkon sambil menyesap sebatang rokoknya. Sudah menjadi kebiasaan Yugyeom menyesap sebatang rokok dan menikmati angin di balkon, jika ia sedang dilanda stres.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath- VKOOK (GS)
Fanfic"Kepribadian ganda adalah sebuah penyakit yang ditakuti banyak orang dan dihindari. Sejujurnya aku juga sangat takut, tapi bagaimana jika seorang CEO memiliki penyakit itu? Sangat mengerikan, tapi.... Bagaimana jika akulah CEO itu? Ya, aku.... Ki...