Twenty-two

2K 126 18
                                    

Taehyung telah sampai di mansion. Taehyung di perbolehkan pulang hari ini. Keadaannya berangsur-angsur membaik. Saat ini Taehyung berada di kamarnya, memejamkan matanya mencoba menenangkan pikirannya.

Tulisan di sticky note itu masih terbayang olehnya. Taehyung takut terjadi sesuatu pada Jungkook. Taehyung akan menyalahkan dirinya jika sampai hal itu terjadi pada Jungkook. 'Apa yang harus kulakukan?' Taehyung menghembuskan nafasnya gusar.

Tidak lama kemudian, pintu kamar Taehyung terbuka dan seseorang masuk. "Tae, kau tidur?" tanya Namjoon.

Taehyung membuka matanya. "Tidak hyung, ada apa?" Taehyung duduk memperhatikan Namjoon seperti ingin menanyakan sesuatu.

"Aku ingin menanyakan sesuatu" kata Namjoon sedikit tidak enak dengan Taehyung. "Apa V ikut andil dalam pembunuhan putri presiden?"

Taehyung sedikit terkejut mendengarnya, lalu menganggukkan kepala. "Iya" jawab Taehyung singkat. "Darimana hyung tahu?"

"Semalam aku tidak sengaja melihatmu keluar dan kembali dengan pakaian yang berbeda, tidak mungkin kau tidak melakukan sesuatu" Namjoon mengusap wajahnya kasar. "Lalu, apa dia meninggalkan sesuatu padamu?" Namjoon duduk di samping Taehyung.

Taehyung terdiam, dia bingung apakah ia harus mengatakan soal sticky note itu pada Namjoon. Bagaimana cara nya mengatakan hal itu pada Namjoon?

Namjoon mengernyit heran. "Tae" memegang pundak Taehyung. Taehyung terlonjak saat Namjoon memegang pundaknya. "Kau memikirkan sesuatu?" tanya Namjoon.

"Ah tidak hyung, dia tidak meninggalkan apa-apa" lirih Taehyung.

"Hm, Berhati-hati lah" kata Namjoon lalu keluar dari kamar Taehyung.

"Hyung..." panggil Taehyung. Lalu Namjoon menoleh. "Tolong jangan beritahu siapapun tentang pelakunya" pinta Taehyung. Namjoon mengangguk mengiyakan apa permintaan Taenyung dan berlalu. Namjoon tahu itu, hal ini tidak boleh ada yang tahu selain mereka berdua, ya..hanya Taehyung dan Namjoon.

Taehyung menghela nafasnya gusar. Berapa lama ia harus berbohong pada semua orang? Masalah ini akan semakin rumit. Tetapi, Taehyung tidak ingin melibatkan siapapun.  Taehyung kembali memejamkan matanya.

30 menit berlalu, Taehyung masih setia di tempatnya. Mencari posisi yang nyaman. Kemudian kembali duduk. "Apa aku harus kembali ke kantor?"

Tanpa berpikir panjang, Taehyung mencari setelannya untuk berangkat ke kantor. Dengan santai Taehyung turun tanpa memberitahu siapapun. Ia yakin tidak akan diizinkan jika ia memberitahunya.

"Tae, mau kemana?" tanya nyonya Kim yang kebetulan sedang duduk di sofa dan membaca sebuah majalah.

Mau tidak mau Taehyung harus mengatakannya akan pergi kemana dia. "Aku akan ke kantor, eomma"

"Kau yakin Tae? Bagaimana dengan keadaanmu?" tanya nyonya Kim yang tampak cemas.

"Aku baik-baik saja eomma, eomma tidak perlu cemas. Aku bisa jaga diri" kata Taehyung meyakinkan dengan suaranya yang tenang.

"Baiklah, hati-hati" nyonya Kim beranjak dari duduknya mendekati Taehyung. Lalu memeluknya erat. "Jaga dirimu baik-baik"

Taehyung membalas pelukan nyonya Kim. "Tenang saja eomma, hey aku tidak akan pergi jauh, mengapa eomma seperti ini?" Taehyung tersenyum di balik punggung nyonya Kim. Tak dapat dipungkiri pelukan nyonya Kim hangat dan menenangkan. Setidaknya kekhawatiran Taehyung hilang.

"Entahlah, kau masih menjadi bayiku, bayi besar tepatnya" nyonya Kim melepaskan pelukannya. "Berhati-hatilah, do'a ku selalu bersamamu".

"Aku pergi eomma" Taehyung mencium pipi nyonya Kim sekilas. Dengan cepat masuk ke dalam mobil dan mengendarainya menuju kantor.

Psychopath- VKOOK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang