"Kenapa ini sangat memusingkan?!" gerutunya sambil menutup laptop nya.
"Ada apa adik kecil?"
Kepalanya mendongak melihat seseorang di belakang nya saat ini. Kemudian sedikit memundurkan kursi belajarnya dan memeluk tubuh ramping itu. Seperti bayi yang tidak bisa ditinggal ibunya, seperti itulah Jungkook yang tengah memeluk perut kakak iparnya, Seokjin, sambil mengusalkan wajahnya di perut rata itu. Yang empunya hanya tersenyum kecil melihat tingkah adiknya ini sambil mengusap rambutnya lembut.
"Aku membawakan salad untukmu."
Mata yang kecil sedikit berbinar mengetahui sang kakak membawa salad. Dan kebetulan ia sedang lapar saat ini. Sudah menjadi kebiasaan Seokjin untuk membawakan salad ketika ia mengetahui bahwa Jungkook sedang sibuk di kamarnya, bahkan untuk keluar saja ia tidak memiliki waktu. Apalagi, saat ini ada hal yang harus ia pecahkan sendiri, mengingat semua orang seolah menyembunyikan sesuatu yang besar padanya. Entah apa yang sedang terjadi, ia hanya mengandalkan firasatnya saja. Padahal si cantik sering kali kesulitan mencari informasi dan menerjemahkannya. Ini merupakan sesuatu yang diluar kendalinya.
"Mengapa cemberut begitu? Wajahmu semakin terlihat seperti kelinci ketika cemberut sambil mengunyah," kekeh yang paling tua ketika melihat ekspresi si kecil.
"Apakah aku terlihat seperti kelinci?" ucapnya sambil mengerjapkan mata bulatnya.
"Kau tahu? Wajah mu itu memiliki kemiripan dengan kelinci. Lihat ini, aku sering menyandingkan fotomu dengan gambar kelinci. Sangat mirip," ujarnya sembari memperlihatkan layar ponselnya.
Si kecil kembali cemberut. "Eonni sama saja dengan Lisa! Aku marah besar."
Lagi, Seokjin tertawa kencang mendengar penuturan adiknya. Menurutnya, menjahili Jungkook adalah hal yang paling menyenangkan. Dan puncaknya ketika Jungkook cemberut dengan wajah kelincinya.
"Yasudah kalau begitu habiskan salad mu. Aku akan turun membuang sampah."
"Noouu!!! Biar aku saja. Rasanya aku sudah pusing melihat layar laptop ini."
"Baiklah. Jangan berlama-lama di luar, segera kembali ke kamar mu, ya?"
Jungkook mengangguk sambil tersenyum kemudian mengambil sweater nya dan segera membuang sampah itu. Suhu di luar sangat dingin, sebelum ia pulang sempat turun hujan. Padahal info cuaca mengatakan bahwa sepanjang hari akan cerah. Jungkook merasa sangat ditipu untuk kesekian kalinya. Di saat ingin memasuki kembali gedung apartment nya, ia melihat sosok laki-laki yang selama ini memenuhi isi kepalanya. Ia menggunakan jaket abu-abunya sedang berdiri menatap ke atas gedung, lebih tepatnya langit di atas gedung.
'Apa yang dilakukannya di sini?'
Laki-laki itu sesekali tersenyum kecil, sesekali pula menggeram kesal. Jungkook memperhatikannya dari jauh, menelisik gerak-gerik laki-laki itu.
'Kapan lagi? Aku harus mengetahuinya segera dengan bertanya langsung.'
Tanpa membuang waktu, Jungkook berjalan dengan hati-hati mendekati laki-laki itu. Ia merasakan sesuatu yang berbeda dari Taehyung. Seperti tak mengenali pria yang ada dihadapannya ini.
"Oppa?"
Taehyung membalikkan badannya, sedikit terkejut dengan suara halus yang memanggilnya. Tak lama kemudian, ia sedikit tersenyum melihat atensi wanita di hadapannya ini. Senyum yang penuh arti.
"Sedang apa di sini?" tanya si gadis pemilik gigi kelinci sambil menampilkan senyum nya.
"Ah, tidak. Aku hanya berjalan keluar mencari udara segar dan ingin bertemu wanita ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath- VKOOK (GS)
Fiksi Penggemar"Kepribadian ganda adalah sebuah penyakit yang ditakuti banyak orang dan dihindari. Sejujurnya aku juga sangat takut, tapi bagaimana jika seorang CEO memiliki penyakit itu? Sangat mengerikan, tapi.... Bagaimana jika akulah CEO itu? Ya, aku.... Ki...