"Apa ada orang di dalam?"
.
.
.
.
.
.
.Irene menutup mulutnya rapat-rapat dan mencoba menetralkan degupan jantungnya. Saat ini Irene berada di dekat pintu menempelkan telinganya untuk mendengar suara di luar kamar. Lagi-lagi sebuah suara hampir membuat teriakannya lolos kalau saja Irene tidak segera menutup mulutnya.
Tok tok tok
"Hyung...apa kau belum tidur?"
'Hyung? Dia memang benar V atau Taehyung yang menjalankan rencananya?' batin Irene
Sekali lagi Irene terkejut.
Tok tok tok
"Hyung?"
Irene sekuat tenaga menahan degupan jantungnya.
"Sepertinya sudah tidur, tapi aku mendengar jelas ada orang bicara..ah mungkin hanya halusinasi ku.. Untunglah"
V pergi menuju ke ruang rahasianya. Irene bernapas legah setelah memastikan keadaan yang benar-benar aman. Tapi sesuatu membuatnya aneh, kenapa Taehyung memanggil Namjoon? Sedangkan Namjoon berada di Amerika. Apakah ini siasat Taehyung atau ketidak tahuan V akan keberangkatan Namjoon?
Irene melamun memikirkan itu semua hingga sebuah suara membuyarkan lamunannya.
"Ren..apa dia masih di sana?"
"Hm..tidak, dia sudah pergi oppa"
"Siapa?"
"Taehyung, tapi.." Irene menjedanya
"Tapi?" Namjoon mengerutkan dahinya
"Ada yang aneh oppa, kenapa dia memanggil mu seakan-akan dia tidak tau kalau oppa di Amerika. Apakah ini siasat Taehyung atau dia bukan Taehyung?"
"Sepertinya dia bukan Taehyung"
"Lalu?"
"V, aku rasa dia akan muncul saat tengah malam seperti ini. Contohnya kejadian yang aku ceritakan barusan"
"Ya oppa ada benarnya.. Ya" Irene hampir membuka pintu kamar Namjoon.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Memastikannya"
"Tapi itu akan berbahaya untukmu"
"Tidak..jika aku ketahuan, aku akan mencari alasan, oppa tidak perlu khawatir" Irene tersenyum lembut
"Berhati-hati lah, jangan putuskan video call ini aku tidak akan bersuara. Usahakan wajahku tidak terlihat olehnya"
"Nde"
Irene keluar dari kamar Namjoon dengan mengendap-endap. Dengan hati-hati berjalan ke arah kamar Taehyung. Saat sampai di depan kamar Taehyung, Irene mengintip dari lubang kunci dan dia tidak melihat Taehyung.
Lalu Irene terlihat berpikir dan memutuskan untuk ke bawah. Saat ingin menuruni anak tangga, tiba-tiba sebuah tangan memegang pundaknya.
Pluk
Tubuh Irene menegang saat tangan itu menepuk pundaknya. Dengan keterpaksaan Irene mencoba memutar tubuhnya dengan perlahan. Dia takut jika benar itu V makan riwayatnya akan tamat.
"Hah.. Kau Tae, aku kira siapa. Kau membuatku takut" Irene bernapas legah.
"Apa yang noona lakukan di sini?" tanya V datar.
"Kau bertanya kenapa aku di sini? Telinga mu tuli atau bagaimana? Apa kau tidak mendengarnya?"
"Memangnya ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath- VKOOK (GS)
Fanfiction"Kepribadian ganda adalah sebuah penyakit yang ditakuti banyak orang dan dihindari. Sejujurnya aku juga sangat takut, tapi bagaimana jika seorang CEO memiliki penyakit itu? Sangat mengerikan, tapi.... Bagaimana jika akulah CEO itu? Ya, aku.... Ki...