Twenty-five

1.8K 110 13
                                    

Mobil Taehyung memasuki area kantor. Seperti biasa ia selalu menyapa orang-orang yang ada di kantor ditambah dengan senyumannya yang tidak pudar sejak mengantar Jungkook.

Dengan pakaian santainya, ia berjalan masuk ke kantor dan menyusuri lorong-lorong kantor. Saat bertemu karyawan, ia tersenyum dengan ramah dan sedikit mengobrol dengan mereka. Hingga semua orang di kantor kebingungan. Tidak biasanya Taehyung memakai pakaian santai dan mengobrol dengan semua karyawan. Biasanya dia sangat rapi, terlihat sangat serius dan tepat waktu. Hari ini Taehyung berbeda.

Jimin yang baru saja datang pun, kebingungan melihat orang-orang berkumpul karena membicarakan presdir mereka hari ini.

"Ada apa? Mengapa ramai sekali?" tanya Jimin mendekat ke arah perkumpulan.

"Ah, pagi tuan. Tidak bukan apa-apa, hanya saja presdir Kim sangat aneh pagi ini" ucap salah satu karyawan.

"Aneh? Maksudmu?"

"Tidak biasanya presdir memakai pakaian santai dan pagi ini ia mengajak semua karyawan mengobrol. Ah aku jadi tahu bagaimana rasanya bicara dengan presdir, ternyata presdir sangat ramah"

Jimin menaikkan sebelah alis matanya, bingung. Apa yang membuat Taehyung seperti itu? Apa jangan-jangan itu alternya?

"Ah begitu, sebenarnya presdir memang sangat ramah hanya saja ia terlalu sibuk dengan pekerjaannnya, hingga ia melupakan satu hal, komunikasi dengan karyawannya. Kalau begitu saya permisi. Kalian semangat ya" ucap Jimin membungkuk kemudian menuju ruang Taehyung.

'Harus kupastikan. Jika tidak, dia akan membuat kekacauan di sini'

Dengan langkahnya, Jimin berjalan dengan cepat menuju ruang Taehyung. Ia takut terjadi sesuatu pada Taehyung dan ruangan akan berantakan. Apalagi jika sampai terdengar oleh orang lain. Dipastikan, nama yang selama ini Taehyung bangun akan hancur sia-sia. Jimin membuka pintu ruang Taehyung dengan kasar hingga menyebabkan bunyi, dan tentu saja membuat Taehyung terkejut.

"Kau baik-baik saja, Tae?" tanya Jimin dengan napas yang terburu. Taehyung hanya mengangguk. Ia masih sangat terkejut.

"Kau tahu? Perlakuanmu membuat semua orang bingung"

"Aku tidak melakukan apapun" jawab Taehyung yang kini detak jantungnya telah kembali normal.

"Tak melakukan apapun katamu? Lihat pakaianmu" Jimin menunjuk pakaian Taehyung. Otomatis Taehyung melihat baju yang ia kenakan.

"Dan tolong hentikan senyumanmu. Kau dianggap gila jika tersenyum terus seperti itu"

Taehyung hanya tertawa pelan. Reaksi pria yang ada di hadapannya ini benar-benar sangat lucu. Apa salahnya jika tersenyum? Tidak ada yang melarang, bukan?

"Kenapa kau yang ribut, hm?" tanya Taehyung sambil beranjak dari kursinya.

"Bagaimana aku tidak ribut, huh? Yang kau lakukan membuat semua orang gempar. Aku takut kau melakukan sesuatu di sini, aku tak ingin repot saat ini" jawab Jimin dengan menggebu-gebu.

Lagi, Taehyung tertawa pelan. Mendekati Jimin perlahan. Memegang bahu sahabatnya, mencoba meyakinkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Tenanglah, aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kau tahu aku menjemput Kookie tadi pagi" Taehyung menepuk kecil bahu Jimin, lalu berjalan ke arah jendela.

'Ah, pantas saja dia bersikap seperti itu'

"Sama seperti sebelumnya, dia sangat menggemaskan" katanya sambil melihat kota dari jendelanya.

Jimin menghela napas. Sikap Taehyung akan berubah jika menyangkut Jungkook. Seperti sekarang, ia seperti baru melihat remaja yang tengah jatuh cinta. Menampilkan senyum di wajahnya, dimabuk asmara. Ia baru ingat satu hal, Taehyung belum pernah dekat dengan wanita manapun selama ini. Wajar saja jika Taehyung bersikap seperti itu pada Jungkook. Dan Jimin juga menangkap satu hal, Taehyung adalah orang yang setia pada pasangannya, dan akan melakukan apapun demi wanitanya.

Psychopath- VKOOK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang