I K C : PART 14.YANG DI TUNGGU

157 17 1
                                    

Sepulangnya Kahfi dari Taman Pengajian Al-Qur'an. Dhifa menceritakan tentang sebutan calon bumil yang ia dapat dari Rebecca. Kahfi melihat sang istri yang sangat bersemangat saat menceritakan bagaimana nanti jika ucapan Rebecca menjadi doa yang di catat malaikat.

"Kalo aku gendut gimana, Kahf?"

"Ya gakpapa, Dhi. "

"Terus jelek, gimana?"

"Nggak ada ibu yang jelek. Semuanya cantik, Dhi. Apalagi istri aku!!"

"Mulai deh, sekarang udah bisa gombal. "

Kahfi mendekatkan wajahnya. Menatap wajah Dhifa, lalu mengusap puncak kepalanya.

"Calon bumil. Mau tembem, gendut, berat, rewel, bawel, banyak maunya. Kamu tetap istri aku, dan aku nggak pernah keberatan buat nurutin semua kemauan kamu. Itu tanggung jawab aku, Dhi. "

Dhifa memeluk Kahfi, ucapan Kahfi membuat ia sangat senang. Sebab Kahfi tak pernah mempermasalahkan apapun.

Tivanka yang sudah menyiapkan tas lengkap dengan baju-baju nya yang sudah rapi ia kemas.

"Nanti kesini lagi ya, dek. Temenin kakak. "

"Iya, nanti kalo kak Dhi nya ngidam pengen ketemu kamu gimana?" Ledek Kahfi kepada Dhifa.

"Loh! Tivanka mau punya keponakan ya!! Loh kapan, kok udah ada aja!" Kaget Tivanka dengan ucapan yang membuat pasutri itu ambigu.

"Maksud kamu? Kapan apa nya?" Tanya Dhifa dengan senyum yang penuh tanda tanya.

"Ih, maksud aku tuh kapan hamilnya? Udah berapa bulan?"

Dhifa dan Kahfi malah tertawa mendengar ucapan Tivanka. Sementara itu, Dhifa tak pernah mendapat kabar dari Rebecca lagi.

Keesokkan harinya. Saat Dhifa hendak pergi ke kajian muslimah, Tivanka akhirnya pulang. Sedangkan Rebecca masih mengurung diri di kamar. Beberapa kali mengecek ponselnya, dan masih saja melihat foto di instagram yang kemarin membuatnya menangis.

Flashback On

Saat sampai didepan rumah, Rebecca mendapat teguran dari sang driver ojek online.

"Lagi berantem sama pacar nya ya, mbak? Jangan nangis dong, mbak. Kalo pacar mbak beneran sayang, pasti nggak bakalan buat mbak nya nangis. "

Rebecca menghiraukan ucapan sang driver. Saat ia selesai membayar ongkos Rebecca segera masuk ke rumah.

"Jangan nangis lagi ya, mbak. Ntar cantik nya hilang. " pekik sang driver.

Rebecca menoleh lalu menjulurkan lidahnya kearah driver ojek. Sang driver hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya.

"Makasih mbak, bintang lima nya. "

Sang driver mengecek ponselnya. Melihat nama penumpang yang barusan turun. Sang driver tersenyum saat melihat nama yang tertulis dalam akun pengguna aplikasi transportasi online tersebut. Lalu melanjutkan perjalanannya.

Flashback Off

"Hati-hati ya!!" Ucap Dhifa sembari memeluk Tivanka yang hendak pulang kerumahnya.

Lalu, tak lama setelah Tivanka berangkat Dhifa juga berangkat untuk ikut kajian muslimah.

"Sayang, aku ikut kajian muslimah dulu ya. " ujar Dhifa yang sedang memakai sepatu slip on berwarna biru dongker.

Istiqomah Karena Cinta (SEQUEL HIJRAHKU BAWA AKU PULANG) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang