I K C : PART 11. GARA GARA TERORIS

188 18 0
                                    

Malam, setelah Rey dan Rebecca pulang Dhifa menyiapkan makan malam untuk Kahfi. Dhifa memasak makanan kesukaan sang suami. Di sela makan malam mereka, Dhifa mendapat telpon dari kakaknya.

"Tadaaa!! Soto Ayam kesukaan kamu. " seru Dhifa saat membuka tutup mangkuk yang berisi soto.

Kahfi sangat senang saat Dhifa sudah kembali pulih seperti ini.

Saat Dhifa hendak minum, telponnya malah berdering dan ia mendapat kabar bahwa besok ada acara syukuran ulang tahun Raisa yang gagal dilaksanakan karena insiden pot yang menimpa kepala Dhifa saat itu. Dhifa lalu memberitahu Kahfi.

"Besok kakak ngadain syukuran. "

"Ulang tahun Raisa?" Tanya Kahfi.

Dhifa mengangguk.

Keesokkan paginya, Kahfi dan Dhifa pergi ke rumah Dhirga. Mereka membantu berbelanja, memasak, menghidangkan, dan menata ruangan.

"Itu kursinya ditaruh diluar aja. " ujar Dhirga.

Yusuf dan Senja pun tiba, mereka lalu berkumpul bersama Kahfi dan saudara-saudara Dhifa yang lain, sedangkan Senja membantu di dapur.

"Eh, bumil udah datang. " sapa Tisya yang mengelus perut Senja yang tertutup gamis.

Para ibu-ibu menyambut Senja dengan hangat. Begitu juga dengan Dhifa. Dhifa sudah mendapat banyak sekali doa agar cepat menyusul Senja.

Melihat Dhifa yang asik bermain dengan Raisa, berlarian kesana-kesini hingga saat sepupu-sepupunya yang lain tiba dan membawa anak mereka. Semua melihat bentuk kasih sayang Dhifa. Mereka merasakan sikap ke-ibuan yang Dhifa miliki. Walau pada akhirnya ia mulai kewalahan karena semuanya menginginkan ikut Dhifa.

"Ante.."

Dhifa mencubit setiap pipi keponakannya itu.

Acarapun berlangsung khidmat, dan saat Dhifa pulang kerumahnya ia mendapat telpon dari Ryan. Ryan mengabarkan bahwa Tivanka adiknya itu hendak menginap di rumah Dhifa jika diperbolehkan.

"Oo, boleh, kapan dia mau kesini? Jadi kita bisa jemput. "

"Oo udah dijalan?"

"Oo, oke oke, kita tunggu. "

Dhifa memberitahu Kahfi bahwa Tivanka, sepupu nya akan menginap disini.

"Siapa Dhi? "

"Itu Kahf, Tivanka adiknya Ryan mau liburan kesini, dia nggak lulus SNMPTN jadi daripada terus kepikiran dirumah mending liburan. "

"Oo, kapan? "

"Katanya sih udah dijalan. "

Kahfi baru saja hendak menyalakan tv. Saat meraih remote tv, ia mendengar suara teriakan terdengar keras dari luar.

"Jangan lari lo!"

Kahfi dan Dhifa kaget. Mereka bergegas keluar dan mengunci pintu saat mendapat informasi dari Kipli tetangga rumah, bahwa ada kecelakaan tabrak lari di komplek nya.

"Pli. Nitip rumah bentar ya."

"Iya bang. " ujar Kipli teman Kevin yang berdiri di teras rumah yang bersebelahan dengan rumah Dhifa dan Kahfi.

Dhifa dan Kahfi bergegas menyusuri jalan bersama beberapa tetangga yang baru keluar. "Ada apa?" Tanya Dhifa.

"Kayaknya kecelakaan, mbak. Atau nggak maling. " sahut Kevin.

Mereka sampai di jalan yang sudah dikerumuni tetangga. "Ada apa bu?" Tanya Dhifa yang mendekat ke arah kerumunan "Itu mbak, anak Bu Titi kecelakaan ditabrak motor. " ujar Bu Susan.

"Aku ikut warga dulu, ya. " ujar Kahfi yang ikut mengejar sang penabrak.

"Iya, hati-hati. "

Dhifa membantu para ibu-ibu membopong Rina anak bu Titi ke klinik di kompleknya. Setelah bu Titi datang barulah mereka pulang, Kahfi beserta warga mengantar tersangka tabrak lari ke pos satpam, untuk dimintai keterangan dan pertanggung jawaban.

Disisi lain, rumah Dhifa yang dititipkan kepada Kipli dan Kevin. Kipli melihat seseorang yang mengenakan jaket hitam, dengan masker hitam dan joger abu-abu serta sepatu kets lengkap dengan tas punggung army dan koper.

"Kayak ada orang lewat, Vin. "

"Hah, serius lo?"

"Apa maling ya?"

Kipli dan Kevin melihat sesorang dengan pakaian serba hitam mengarah ke rumah Kahfi dan Dhifa.

"Jangan-jangan, teroris!" Ujar Kipli.

"Iya, Pli! Bawa koper pula! Pakaian hitam-hitam!" Curiga Radit, sahabatnya.

Seseorang yang nampak misterius itu, naik ke tangga dan menghampiri teras lalu mencoba membuka pintu. Radit dan Kipli yang mencurigai seseorang tersebut datang menghampirinya dengan mengendap-ngendap, lalu mencoba menangkapnya, namun orang tersebut segera menoleh karena merasa di intai.

"Aaaa!!" Kaget Radit dan Kipli yang melihat orang tersebut menoleh kearahnya.

"Kenapasih! Berisik tau!"

"Lo teroris ya! Lo mau ngebom rumah mbak Dhifa sama Bang Kahfi. Gue telpon polisi lo!" Ujar Kipli.

Belum sempat Kipli menelpon polisi, Radit sudah histeris. Berteriak minta tolong. "Tolong!!!" Teriak Radit.

"Jangan nilai sembarangan dong!" Kesal seseorang yang dituduh teroris tersebut.

Orang itu membuka masker dan tutup kepala di jaketnya. Dan dibalik masker itu ada gadis berkerudung, yaitu Tivanka adik Ryan sepupu Dhifa.

"Kita nggak akan ketipu! Cuma karena paras cantik lo!" Keluh Kipli.

Taklama, Dhifa dan Kahfi tiba dirumahnya. Ia melihat keributan di depan pintu rumahnya.

"Assalamu'alaikum. " ujar sepasang suami istri itu.

"Wa'alaikumussalam."

Tivanka segera berlari menghampiri Dhifa. "Kak, liat nih! Gue dituduh teroris!" Keluh Tivanka.

"Tivanka!!" Ceria Dhifa yang memeluk Tivanka. "Kapan dateng?" Tanya Dhifa yang tangannya dicium oleh Tivanka.

"Baru aja. " jawab Tivanka.

"Ini adik sepupunya, Dhi." Jelas Kahfi kepada Radit, Kevin dan Kipli.

"Ooo, maaf bang kami tadi salah paham."

"Huh! Makanya jangan main tuduh!" Kesal Tivanka yang menghentakkan kakinya ke tanah sembari mendekat ke Radit dan Kipli.

Kevin masih terfokus pada Tivanka yang tak ia kenal. Dhifa dan Kahfi malah mengenalkan Tivanka pada Kevin agar mereka saling mengenal.

Keesokkannya, saat Tivanka sedang menyapu halaman. Saat itu juga Kevin sedang mencuci motornya, Kevin memperhatikan Tivanka dari depan rumahnya. Karena terlalu fokus memperhatikan Tivanka, selang air yang ia gunakan untuk mencuci motor. Airnya malah membanjiri jalan.

"Eh, itu banjir!!" Ujar Tivanka

Kevin dengan lugu menjawab. "Apa? Banjir?"

"Itu tuh! Selang lo!" Geram Tivanka

"Astaghfirullah!!" Kaget Kevin saat air sudah menggenang dibawah kakinya.

Kevin segera mematikan kran air halaman rumahnya. Dan Tivanka melanjutkan menyapunya. Mereka pun saling berteman.

Istiqomah Karena Cinta (SEQUEL HIJRAHKU BAWA AKU PULANG) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang