Satu minggu setelah kunjungan Rey dan Rebecca di rumah Kahfi dan Dhifa. Rey akhir-akhir ini ternyata sering datang ke Tempat Pengajian Al-Qur'an milik Kahfi dan Dhifa. Disana Rey menemui Kahfi, dan bertanya tentang bagaimana caranya hijrah. Sedangkan, sekarang ia masih berpacaran dengan Rebecca.
"Gue cuma takut kalo gue putusin. Dia bakalan marah dan ngejauhin gue, Kahf?"
"Jangan takut sob, kalo dia emang jodoh lo, Allah punya banyak cara untuk mempersatukan kalian kembali. " Kahfi mencoba membangkitkan semangat Rey, ia tau Rey hanya ingin segera meminang gadis pujaannya yang telah lama merajut kasih bersamanya.
"Gue sebenernya mau ngajak Eca ta'aruf. Tapi gue belom siap, dan gue masih mau nyiapin modal buat nikah. Gue nggak mau mama sampe sakit lagi, cuma karena ngurusin cabang perusahan yang ada di Indonesia. Bolak-balik luar negeri itu lumayan capek Kahf, diumur mama yang udah mulai menua. Gue mau mama nyantai dirumah. " ujar Rey penuh penyesalan.
Kahfi menepuk pundak Rey, "Kalo lo udah siap, gue sama Dhi siap bantu lo buat lamar Eca. "
Mata Rey sedikit berkaca-kaca, ia merasakan persahabatan mereka yang begitu erat. Walau mulanya tak berjalan mulus. Rey yang menyukai sahabatnya lalu Kahfi yang cemburu pada Rey, tapi semua kehendak Yang Kuasa. Jika iya katakan kun fayakun maka terjadilah. Sekarang, mereka bersahabat layaknya keluarga.
Sementara itu Rebecca yang tengah dilanda kegalauan, datang kerumah Dhifa. Sekedar untuk bercerita tentang keluh kesahnya.
Kemeja hitam polos serta rok wolfish berwarna hitam pula, membawa seorang perempuan bernama Rebecca itu tiba dirumah Dhifa. "Assalamu'alaikum.. "
Tivanka yang sedang menyapu diteras melihat kedatangan Rebecca. "Wa'alaikumussalam. " sahut Tivanka.
"Anka? Kamu disini?" Ujarnya menaiki tangga.
"Eh, kak Rebecca. Mau ketemu Kak Dhifa ya?" Anka menyalami Rebecca.
"Hehe. Iyaa. "
Tivanka menyuruh Rebecca masuk dan ia memanggilkan Dhifa yang baru selesai mandi.
"Hei, sist?" Sapa Eca yang beranjak dari sofa.
Peluk hangat Dhifa menyambutnya. "Kangen... " ujar Dhifa. Dhifa yang kedatangan tamu pun menyuruh Tivanka membeli cemilan. "Dek? Tolong beli-in makanan ya, kalo kamu nggak tahu tempatnya minta temenin Kipli atau Kevin ya. "
"Iyakak. "
Tivanka menuju kerumah Kevin yang bersebelahan dengan rumah Kahfi dan Dhifa. Ia menemukan Kevin yang sedang mencuci motor lagi.
"Assalamu'alaikum. " Salam gadis berhijab coklat itu.
Kevin datang dari dalam rumah. "Wa'alaikumussalam. "
"Gue boleh minta temenin nggak? Mau beli makanan tapi nggak tahu tempatnya?" Tivanka menggaruk pipinya yang tak gatal.
Jogger army dengan blouse selutut berwarna hitam dan jilbab segitiga yang di ikat kebelakang berwarna cokelat tak lupa sandal jepit swallow hitam. Berjalan bersamaan dengan lelaki berkaos oblong abu-abu dengan celana selutut hitam dan sandal jepit coklat.
Kevin menemani Tivanka membeli makanan di arah depan komplek, ia juga bercerita disepanjang perjalanan. Saling mengenal satu sama lain, dan mulai bercerita hal konyol.
Sementara itu, Rebecca mencurahkan kegalauannya pada sahabatnya tercinta. Rebecca juga bercerita, bahwa Rey nampaknya mulai menjaga jarak.
"Dia jadi jarang hubungin gue, Dhi. Dan lagi, saat gue Vc malah ditolak. Dan dia cuma bilang, "jangan telpon aku sekarang ya, sayang. " " ujar Eca menirukan gaya bicara Rey saat menelponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqomah Karena Cinta (SEQUEL HIJRAHKU BAWA AKU PULANG) [REVISI]
Spiritual[ FINAL CHAPTER] Cover by Maisya. Ini adalah kelanjutan dari cerita Dhifa dan Kahfi dalam serial Hijrahku Bawa Aku Pulang. Cerita ini mengenai kehidupan mereka yang baru saja menikah. Ada beberapa kejadian. Saat Kahfi dan Dhifa pulang ke Jakarta, Dh...