( Part -7 )

308 28 11
                                    

Ini sudah yang ke-empat kalinya Ran menginjakkan kakinya di ruangan ini. Ruang perpustakaan. Beberapa malam yang lalu, Akako memberitahukan pada Ran. Bila ingin mendekati Shinichi, carilah ia di perpustakaan karena perpustakaan merupakan tempat favorit cowok itu selain kantor polisi. Sedangkan bila ingin bersama Hakuba artinya Ran harus masuk ke club drama karena Hakuba merupakan ketua pada club drama tersebut.

Untuk beberapa hari ini, Ran memang memutuskan untuk mendekati Shinichi terlebih dahulu kemudian baru lah Hakuba. Tetapi sudah beberapa hari ini pula selama Ran mendatangi perpustakaan berturut-turut, Shinichi masih belum ada menampakkan dirinya yang membuat Ran mulai ingin mengubah strateginya.

"Hanya hari ini saja lagi. Yah, bila Kudo masih belum terlihat hari ini berarti setelahnya tidak perlu lagi aku menunggunya di sini. Mungkin aku akan mendekati Hakuba saja." Bisik hati Ran.

Ran melangkah menyusuri lorong-lorong rak buku, menoleh ke kanan, ke kiri dan kadang mendongakkkan kepalanya ke atas untuk mencari-cari judul buku yang mungkin saja menarik mata Ran.

Beberapa saat kemudian, terlihat Ran menjinjitkan kakinya sambil mengangkat tangannya ke atas untuk menjangkau buku yang terlihat berada di baris tengah rak paling atas. Sepertinya Ran agak kesulitan mengambil buku tersebut. Ini terlihat dari ia berusaha menggapai-gapai dengan menjinjitkan kakinya lebih tinggi.

"Hujan Meteor! Hmm ... sepertinya kau menyukai bacaan-bacaan yang berhubungan dengan alam semesta ya?"

Ran hampir terjatuh ketika tiba-tiba di kagetkan oleh sebuah suara.

"Ku ... Kudo?" Gagap Ran sambil menoleh ke arah Shinichi yang tau-tau sudah berada si sampingnya dan saat ini sedang menahan tubuhnya agar tidak ambruk.

"Hai, Ran." Ujar Shinichi lalu membenarkan posisi Berdiri Ran dan kemudian memberikan buku yang sudah ia ambilkan untuk Ran.

"Terimakasih." Kata Ran pelan sambil menerima buku tersebut.

Sejenak hening. Entah mengapa Ran seperti kehabisan kata-kata atau lebih tepatnya mulutnya seperti terbungkam tidak bisa mengucapkan kalimat apapun.

Mendadak Ran seperti merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Dan, Ran juga bisa merasakan bila kini jantungmya seperti berdetak lebih cepat dari biasanya serta wajah Ran seperti terasa memanas.

"Ran, bagaimana kalau kita duduk di sana?" Tunjuk Shinichi tiba-tiba ke arah meja di sudut dekat jendela.

Suara pelan Shinichi, mampu memecahkan kebisuan yang beberapa saat tadi merasuk di sekitar mereka.

"Boleh." Sahut Ran tersenyum.

"Coba lihat Ran!" Ujar Shinichi sambil menarik pelan tangan Ran untuk lebih mendekat ke jendela.

"Deg!"

Ran kini merasakan deguban jantungnya benar-benar sangat cepat ketika tangannya bersentuhan dengan tangan Shinichi dan aliran darahnya seperti mengalir sangat lancar. Dan di sana, di dalam baju Ran. Liontin Ran membias cerah menjadi warna sempurna pelangi.

Ran mencoba untuk menghela nafas sesaat untuk meredakan reaksi aneh pada tubuhnya.

"Kalau kita duduk di sini, selain kau bisa nenikmati dengan nyaman buku yang kau baca juga kau bisa melihat pemandangan pohon sakura di bawah sana dari jendela ini." Ucap Shinichi tersenyum.

Ran melemparkan pandangannya ke bawah sana. "Kudo benar." Fikir Ran tersenyum "di bawah sana memang pemandangannya sangat indah. Bisa untuk sekedar melepas lelah mata."

"Bagaimana? Kau suka kan?" Tanya Shinichi senang. Dari senyum yang terukir di bibir Ran, bisa Shinichi tebak kalau Ran menyukai tempat yang ia tunjukkan.

❤Dark Angel's❤ ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang