Chapter Tambahan

318 24 6
                                    

Back To Hari Pementasan Drama
______________________________________

"Ran, kau baik-baik saja?"

Dengan wajah cemas, Hakuba langsung bertanya pada Ran saat ia lihat Ran mulai sadar dari pingsannya.

"Hakuba?" Ran terkejut ketika melihat Hakuba yang ada di dekatnya.

Ia berusaha untuk bangun akan tetapi kepalanya yang terasa masih pusing memaksanya terbaring lagi. Ran baru tau kalau saat ini ia sedang terbaring di ranjang berseprai putih. Lalu ia tebarkan padangannya ke sekeliling ia sekarang berada.

Ran bisa melihat sebuah ruangan yang bernuansa serba putih. Di depannya sana, ada gorden putih melambai tertiup angin musim semi di jendela.

"I... ini di mana?"

Ran bertanya lemah.

"Ruang UKS, Ran. Kau jangan terlalu banyak bergerak dulu."

"UKS? Kenapa aku ada di sini? Dan..."

Ran celingak celinguk lagi.

"Akako mana?"

"Akako baru saja keluar. Ia tadi meminta aku untuk menjagamu sebentar."

"Lalu, kenapa aku ada di sini?"

Ran kembali bertanya.

"Kau pingsan Ran."

"Pingsan? Kapan? Kenapa?"

Ran bengong.

"Apa kau lupa, Ran? Tepatketika di puncak pementasan drama tadi, kau tiba-tiba pingsan. Kami juga tak tahu apa penyebabnya."

"Oh!"

Hanya itu kata yang keluar dari mulut Ran. Ran mencoba untuk mengingat lagi kejadian beberapa waktu sebelum ia pingsan. Setelah beberapa menit kemudian, Ran mulai tersadar akan ingatannya.

"Ciuman??" Tangan Ran spontan menyentuh bibirnya.

"Ehh??" Hakuba menatap Ran bingung.

"Ti-- tidak apa-apa."

Ran menatap Hakuba sejenak. Dari wajahnya dan langsung turun ke area bibir Hakuba. Lalu ia tundukkan kepalanya sambil mengepalkan genggaman tangan dengan kuat.

"Apa kau mau minum? Biar aku ambilkan?"

"Tidak perlu."

"Atau aku kupaskan pir?

"Tidak usah, terimakasih," jawav Ean masih menunduk.

Hakuba seperti merasakan perubahan Ran yang seperti berusaha menghindari tatapannya.

"Sepertinya ruangan agak gerah, ya. Biar aku buka lebih lebar jendelanya," ucap Hakuba berusaha mencairkan keadaan.

Ran diam. Hanya matanya saja yang saat ini dengan tatapan tajam dan penuh kebencian memandangi punggung Hakuba yang sedang menuju ke arah jendela.

"Karena kau, Hakuba. Karena ulahmu semua mimpiku hancur.'

Ran menggererakkan giginya pelan.

"Tak tahu apa yang ada dalam pikiranmu, tapi tahukah kau perbuatanmu di panggung tadi membuat aku kehilangan belahan jiwaku untuk selamanya.

Kudo, kau tahu, Hakuba. Sejak pertama aku melihatnya dan sejak aku tahu bahwa liontinku ikut bereaksi ketika berdekatan dengannya. Sejak saat itu aku mulai menyukainya. Hanya saja rasa sukaku padanya berusaha aku benamkan ke sudut terdalam jantung aku karena aku takut salah mengenali belahan jiwaku. Akan tetapi jauh dari sisi hatiku sana selalu berharap pada raga orang itulah jantung Eriel bersemayam. Dan setelah semua yang aku impikan hampir menjadi kenyataan, setelah hampir semua pertanda mengarah ke orang itu, setelah aku merasakan sudah semakin dekat dengan orang yang selama ini aku cari, kau malah mengancurkannya. Kau patahkan kebersamaan kami yang hampir terjadi. Kau rebut yang bukan menjadi hakmu. Dan sekarang mau tak mau aku harus menjadi pendampingmu. Menjalani hidup dan sisa umurku sebagai manusia biasa bersamamu. Apa itu yang kau inginkan, Hakuba. Bersama dengan seseorang yang tak memiliki perasaab lebih terhadapmu. Bukankah itu sangat tidak menyenangkan? Lalu mengapa? Mengapa kau melakukan itu ketika aku sudah memintanya untuk jangan dilakukan!"

❤Dark Angel's❤ ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang