Lagi-lagi aku terbangun dari tidurku,
Namun kali ini aku terbangun di atas kasur yang empuk, dan tubuhku tertutupi oleh selimut yang hangat.
Aku mengusap mataku sambil melihat ke sekitar.
"Ah, sudah sadar. Sebaiknya jangan tinggalkan kamar ini dulu,"
Aku menoleh ke suara itu berasal dan mendapati Sans sedang mengamatiku dari sudut pintu.
"Saudaraku akan segera membunuhmu jika melihatmu," lanjutnya.
Aku mengangguk pelan, dia pasti diam-diam membawaku ke kamarnya saat aku sedang tertidur,
"Frisk...."
Aku mendengar desahan kecil dari bawah kasur, kemudian melongok dan melihat Flowey yang sedang tertidur sambil bergumam sendiri.
Aku tersenyum melihatnya, dia sangat manis ketika sedang tertidur..
"Lebih baik kau makan sesuatu, supaya energimu dapat pulih kembali, kid.."
"Tidak mengapa, aku belum terlalu lapar..." jawabku.
Namun dia malah meraih tanganku dan menarikku dari kasur,
Membuatku....terkejut...
"Kita akan ke Grillby sekarang, tutup matamu, aku tahu jalan pintas," ucapnya sambil tetap menggenggam tanganku.
"Ta-tapi maks.."
Dalam sekejap mata kami berdua sudah di depan sebuah cafe yang bernama Grillby's.
Sepertinya dia menggunakan semacam teleportasi...Sans tersenyum padaku yang masih kebingungan,
"Ini yang kumaksud, sayangku,"
Deg!
Mendengar panggilan itu membuatku langsung membeku, sudah kupastikan wajahku memerah saat ini!
Dia mengajakku masuk dan memilih sebuah meja untuk kami berdua.
Para monster seketika ketakutan melihat kami berdua, atau lebih tepatnya, mereka takut melihat Sans.
"Duduklah di sampingku." ajaknya.
Aku mengangguk sambil tetap melihat tatapan ngeri para monster ke arah meja kami,
Apakah Sans monster yang paling ditakuti disini? Gumamku..
Tak lama kemudian ada monster yang menghampiri meja kami, monster yang hampir seluruh tubuhnya terbuat dari api.
"Yo, Sans! Apa yang ingin kau pesan?" tanya monster itu.
"Frisk, kau ingin hamburger atau kentang goreng?" tanya Sans padaku.
"Samakan saja denganmu, Sans."
"Baiklah Grillb, 2 hamburger untuk kami,"
"Siap,"
****
"Jadi, apa yang membawamu sampai kebawah sini?" tanya Sans sembari menunggu pesanan.
"Entahlah, aku berlari sampai ke tengah hutan, dan tanpa sadar aku terpeleset dan jatuh ke dalam jurang underground..."
Ia mengangguk pelan, kemudian matanya terarah pada kepalaku.
"Dan... Bunga-bunga itu akan terus tumbuh seiring dengan reset yang kau lakukan?"
Aku meraba kepalaku yang ditumbuhi oleh beberapa kelopak buttercup,
"Sepertinya...begitu, ketika aku mencoba menarik bunga ini, sakit yang tak tertahankan akan langsung menyerang kepalaku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowerfell (Undertale AU) : The Secret Garden
FanfictionCover not mine :) Sans X Frisk "Terkadang kebaikan itu cukup... Aku akan selalu...mencintaimu.."