"Sekali lagi kukatakan padamu, mau sampai kapan menunggu terus?" tanyanya, "Kau sendiri yang ingin membebaskan rakyat underground, lalu mengapa tidak segera menggunakannya untuk keinginanmu itu? Apa yang kau tunggu?!"
Aku terdiam menanggapinya, yang dia maksud adalah jiwaku... Jiwa terakhir yang diinginkan raja Asgore untuk mengarungi barrier.
"Chara..." aku menggenggam pundaknya seraya menunduk,
"Aku masih ragu untuk meninggalkan teman-teman berhargaku! Terlebih jika mereka masih belum menerima kepergianku!"
Lalu aku menangis di dekapannya,
"Aku tahu Frisk! Aku sangat mengetahui apa yang kau rasakan... Tapi aku takut kau tidak memiliki banyak waktu!"
"Aku mohon...."
Kemudian ia memelukku sambil mengelus kepalaku,
Benar...
Chara jauh mengerti semua ini daripada aku...
"Frisk... Bukan aku yang memaksamu untuk melakukan ini, tapi itu semua dari niatmu yang ingin menolong mereka,
Tapi kau sudah mengerti bukan, cepat atau lambat tubuh itu akan hancur... Kau harus secepatnya memanfaatkan jiwamu, atau semua tidak akan sempat dan keinginanmu akan tersia-sia... Aku hanya ingin, kamu tidak menyesali yang terjadi..."
Aku mengangguk, lalu aku melepaskan pelukannya, "Terima kasih telah mengertiku, Chara..."
"Kau pun tidak tahu apa yang kuarungi, kita pemilik jiwa terkuat pun pasti mengalami hal sulit karna jiwa itu sendiri, tetaplah bertekad Frisk..."
Benar... Aku harus tetap bertekad...
Semua yang sudah kulewati tidak boleh sia-sia!
Aku harus mewujudkan keinginanku... Keinginan para monster...
Karena itu alasan dan takdirku berada di sini...
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowerfell (Undertale AU) : The Secret Garden
FanfictionCover not mine :) Sans X Frisk "Terkadang kebaikan itu cukup... Aku akan selalu...mencintaimu.."