Disinilah kami,
Kerajaan besar tempat bertahtanya raja dari segala monster...Raja Asgore...
Kami menapaki jalan menuju gerbang utama kerajaan, di kedua gerbang itu terdapat dua pengawal yang berjaga dibalik zirahnya.
Mereka memergoki kami yang menuju ke gerbang utama istana."Tunggu, apa tujuan kalian kesini?" halang salah satu penjaga dengan tombaknya, "Terlebih kau manusia..."
Aku bergidik dan segera mencari alasan,
"Ka-kami sedang..."
"Eh, Frisk?"
Suara penjaga yang satunya terdengar familiar, "Apa yang kau lakukan disini?.."
Dia melepas helm bajanya dan tampaklah sosok monster ikan yang tak asing bagiku, Undyne.
"Beri dia jalan, aku kenal anak ini," ucap Undyne pada penjaga yang menghalangiku.
"Baik, Undyne."
Lalu Undyne mengajakku masuk ke halaman depan istana, kami duduk di tengah-tengah taman
"Apa yang membawamu ke sini? Apa kau tersesat?"
"Tidak juga... A-aku harus-"
"Dia harus bertemu dengan raja Asgore, jadi jika kau ingin membantu kami lebih baik secepatnya kau tuntun kami masih menghadapnya!" potong Flowey tidak sabaran.
Ah Flowey menyelamatkanku...
"Sebagai seorang teman, setidaknya biarkan aku mengetahui tujuannya.." seru Undyne sambil merangkul pundakku. "Iya kan?"
"Benar... Kurasa biarkan dia tahu tidak apa Flowey..."
"Kau serius?" tanyanya tidak percaya.
Aku mengangguk,
"Sebenarnya Undyne, aku ingin melewati barrier...dengan menyerahkan jiwa terakhirku.
Undyne terkejut, "Heyy, tunggu sebentar. Apa kau yakin? Aku bahkan sudah memberikan bermacam alasan pada Asgore demi dirimu, lalu kenapa kau menyerah begitu saja?"
Aku menggeleng, "Terimakasih telah menjadi temanku dan melindungiku Undyne, tapi ini keputusanku. Aku juga berpikir tentang masa depan underground, aku juga tidak ingin terlalu lama menunda waktu...
Lagipula setelah aku, tidak akan ada pengorbanan lagi, bukan?"
"Aku mengerti Frisk, dan aku tidak akan menghentikanmu. Berani juga ya gadis sepertimu!" ia menepuk kepalaku, dan aku tertawa kecil.
"Tapi..." lanjutnya, "Seandainya saja bukan kau yang terakhir... Bukan kau yang harus pergi, kami pasti akan merindukanmu..."
"Undyne.. Hanya satu yang permintaanku..."
Dia menatapku sayu, "Apa itu?"
"Aku mohon, jangan pernah lupakan aku.."
"Tentu saja Frisk..."
Undyne memeluk tubuhku dengan hangat, "Jiwamu benar-benar menghangatkan suasana..."
"Terimakasih, Undyne..."
****
Kemudian Undyne menggenggam tanganku dengan erat menuju ke dalam istana.
Suasana terasa lebih hangat di dalam istana, namun karena aku tidak dapat melihat apapun, rasanya sangat canggung.Kemudian Undyne menghentikan langkahnya,
"Raja Asgore, ada seseorang yang ingin menemui anda..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowerfell (Undertale AU) : The Secret Garden
FanfictionCover not mine :) Sans X Frisk "Terkadang kebaikan itu cukup... Aku akan selalu...mencintaimu.."