Setelah malam yang dipenuhi canda tawa dan kehangatan tersebut, kami beranjak untuk pulang.
"Sampai jumpa kalian! Datanglah kesini sesekali!" seru Alphys.
"TENTU SAJA! SEPERTINYA FRISK JUGA MERASA SENANG, DISINI!" ucap Papyrus sembari menepuk kepalaku.
"Hahah...tentu saja... Psst...terima kasih banyak untuk yang tadi, Alphys.." bisikku padanya.
Dia mengacungkan jempolnya dan tersenyum,
"Jaga dirimu dengan baik, Frisk...kami semua peduli padamu..."
Dan akhirnya kami pulang ke rumah masing-masing. Tak lupa dengan Flowey yang berada di genggaman tanganku.
Kami pulang dengan berjalan kaki, agar dapat menikmati hembusan angin malam yang dingin dan menyejukkan.
"Bagaimana perasaanmu hari ini, kid?" tanya Sans.
"Tentu saja aku sangat senang hari ini. Mungkin ini momen berkumpul bersama paling indah di hidupku..."
"NYEH HEH HEH! KITA SEMUA BERSENANG-SENANG HARI INI!"
"Yah... Sudah lama aku tidak merasakan yang seperti ini! Jadi kurasa ini cukup menyenangkan..."
Aku menatap ke atas. Cahaya biru dari bunga echo yang indah memancar bagaikan bintang bertaburan yang indah..
"Kalian... Terimakasih atas waktu berharganya..." gumamku pelan.
****
Akhirnya kami tiba di rumah Papyrus dan Sans.
"FLOWEY! AYO KITA BERESKAN KEKACAUAN YANG KITA BUAT KEMARIN!" seru Papyrus sambil mengambil pot Flowey dariku.
"Tunggu, apa?! Kau yang memaksaku kemarin!! Pergilah sendi...tunggu Papyrus!!!!"
Aku tertawa melihat mereka yang tak pernah akur, lalu aku beranjak masuk juga. Namun Sans memegang tanganku.
"Frisk... Aku minta waktumu sebentar..."
"T-tentu saja..."
Di suasana malam yang dingin seperti ini... Apa yang ingin Sans bicarakan?
"Apa yang kau bicarakan dengan Alphys?" tanyanya.
"Bagaimana kau bisa tahu?..."
"Jawab saja pertanyaanku, sayang, apa ini soal jiwamu?"
Aku terdiam,
"Jawab aku!"
"Tentu saja bukan! Dia hanya memberi tahuku sebuah dongeng lama... Yang pernah terjadi di sini belasan tahun lalu sebelum aku jatuh kesini..."
Aku menelan ludahku perlahan, dia membalikan badannya.
"Ada yang aneh?..." tanyaku khawatir.
"Tidak, kid.. Aku hanya agak takut..." bisiknya.
Kami terdiam selama beberapa detik, tak lama Sans membalikkan badannya.
"Frisk..."
Deg!
"I...iya?" jawabku penasaran sambil mencengkram sweaterku.
Dia pun membisikkan sesuatu di telingaku,
"Aku juga mencintaimu, tuan putri..."
Apa yang dia katakan barusan??
Dia bilang dia juga... Mencintaiku?!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowerfell (Undertale AU) : The Secret Garden
FanfictionCover not mine :) Sans X Frisk "Terkadang kebaikan itu cukup... Aku akan selalu...mencintaimu.."