Empat

6.8K 986 102
                                    

Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~
   






"Permisi Dok, ada Dokter Joshua di depan." ucap salah satu perawat yang bertugas bantuin gue.


Gue ngerutin dahi. "Ada perlu apa?"


"Kurang tau."

"Yaudah suruh masuk aja." ucap gue sambil beresin beberapa dokumen yang bertebaran di meja.





"Assalamu'alaikum.." gak lama dia masuk. Pakaiannya kemeja hitam, dan entah kenapa..

Kok dia cakep sih hari ini?


Eh! Hush! Ogah-ogah!




"Wa'alaikumussalam.. Ada perlu apa Dok?" tanya gue to the point.

"Gak usah formal banget sih, ini bukan di depan pasien. Lo biasanya sama yang lain aja santai."

"Oke, ada perlu apa, Jo?" ralat gue dan tetap mandang dia yang masih berdiri di depan pintu ruangan gue.


"Ini.. Gue gak dipersilahkan duduk?"


"Eh iya, silahkan duduk." dia langsung duduk di kursi depan gue.

"Jadi, gue kesini mau tanya.."

Elah, mau nanya doang. Kirain mau ngapain. Bikin kerjaan gue diundur aja.












"Keponakan gue udah 2 hari demam gak turun-turun. Terus harus dibawa ke Rumah Sakit atau enggak?"


Ya Allah.. Dia dokter.. Tapi gak tau tindakan yang harus diambil. Masa iya sih dia gak tau cara ngatasin demam?

Seinget gue, dia pernah berhasil di beberapa operasi transplantasi jantung, tapi demam aja dia gak bisa?


Astaghfirullah.. Makhluk Allah emang bermacam-macam.








"Jo, masa lo gak bisa nyembuhin demam? Kalo gejalanya masih ringan, bahkan obat panadol pun cukup. Tapi kalo parah, lo bawa aja kesini, nanti gue periksa.."


"Btw, umurnya berapa?" lanjut gue lagi.







"25 tahun.."

"Hah?! Gue kan Dokter Spesialis Anak, Jo. Masa disuruh ngerawat orang dewasa?"


"Eh? M- maksudnya tadi umur siapa?"

"Umur keponakan lo lah..."


"E- eh? Dia mah baru 3 tahun.."

"Loh? Terus tadi siapa yang 25 tahun?"

DOKTER || Joshua Hong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang