Tiga Puluh Satu

5.9K 788 112
                                    

Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~
   









Hari ini Somi melahirkan.

Gue gak tau kenapa lebih cepet. Entah emang prematur atau gimana. Tapi pas diliat bayinya sehat dan normal. Pas 9 bulan katanya. Tapi gue kan sama dia cuma beda 1 minggu, kok gue baru 8 bulan?

Apa Joshua bohong selama ini?

Dia bohong kalau ternyata dia udah ngelakuin sama Somi lebih dari sekali?

Astaghfirullah.. Gak boleh begitu. Gue suudzon sama suami sendiri.

Tapi- tetep aja ini aneh.



Gue masuk ke ruangan Somi dirawat. Karena caesar, dia harus dirawat seminggu lagi. Air ketubannya pecah dan habis duluan jadi gak bisa lahiran normal. Lagipula Somi sendiri awalnya emang minta caesar karena dia takut.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam." ada Joshua yang lagi gendong anak mereka sambil berdiri di deket Somi.

"Ini, ada buah dari yang lain."

Iya. Somi melahirkan di RS tempat gue dan Joshua kerja. Sebenernya semua pada kesel sama dia, cuma ya.. Gue gak mau dendaman, jadi gue tetep berusaha bikin mereka gak kesel-kesel banget sama Somi.

Ya padahal gue juga kesel sih..

Cuma kan kita gak boleh musuhin orang juga.. Jadi gue suruh aja mereka patungan beli buah. Karena gak mau jenguk, yang mau cuma Eunha karena dia spesialis kandungan, jadinya gue yang nyerahin buahnya.


"Siapa?"

"Temen-temen gue sama Joshua."

"Oh." dia langsung diem dan mainin pipi anaknya di gendongan Joshua.


"Suri, mau gendong? Sekalian belajar juga, sedikit lagi kan anak kita la-"

"Enggak! Kata siapa aku izinin dia gendong anakku?" potong Somi.

Ya.. Sebenernya gue gak minat juga sih. Bukan karena gue benci bayinya, toh dia gak salah. Cuma gue benci kenyataan itu anak kandung suami gue.


"Gue juga gak minta kok, Som. Jo, aku keluar dulu ya."

"Loh? Kemana?"

"Mau ngecek kerjaan dokter pengganti."

"Aku ikut."

Somi langsung geleng. "Enggak, jangan. Aku masih perlu kamu. Perutku kan masih perih, Jo. Kamu tega ninggalin aku sendiri?"

"Tapi aku kan juga mau kerja, Som."

"Enggak boleh!"

"Okay, aku disini."



Gue senyum tipis dan langsung keluar ruangan. Capek liat begituan mah. Walaupun udah biasa selama berbulan-bulan tetep aja nyesek. Namanya cinta itu bego ya.



DOKTER || Joshua Hong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang