Enam Belas

6.6K 886 67
                                    

Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~
   



"Jo, lo apa-apaan sih?!" omel gue sedetik kami masuk ke ruangannya.

"Apanya yang apa?"

"Lo tadi! Ngapain nyosor-nyosor?!"

"Ya kenapa? Lo istri gue. Toh mereka udah bukan anak dibawah umur."

"Ya tapi gak git-"

Lagi-lagi gue selalu dipotong sama dia. Kalau tadi ditarik, sekarang dia malah dorong gue sampai punggung gue nyentuh tembok.


Dia ngunci gue dengan kedua tangannya di sisi gue. Bahkan gue udah gak bisa berkata-kata. "Lo masih mau protes?"

"Y- ya iyalah! Lo tuh kebiasaan! Nyosor-nyosor! Maksa! Gue gak suka."

"Yakin gak suka? Waktu dibawah gue aja lo menghayati."

"JO!"

"IYA BERCANDA! JANGAN DICUBIT DONG!"


Akhirnya dia lepasin kuncian tangannya dan gue duduk di sofanya dengan emosi. "Ngeselin!"

"Tapi lo cinta kan?"

"Enggak!"

"Ih! Awas lo ya!" dia nyamperin gue dan ngelitikin perut gue. Udah tau gue gelian. "Ih, Jo! Jangan main kelitikan ah!"

"Biarin! Lo nakal sih!" kata dia tanpa nyerah sedikitpun buat ngelitikin gue.

Gue ngedorong dia yang bikin dia jatoh dari sofa, sialnya, dia malah narik gue. Jadinya gue jatoh di atasnya. Gue nahan badan gue dengan kedua tangan gue.

Muka gue pas banget depan muka Joshua. Dan jujur, karena posisi yang deket begini, gue jadi gak bisa bedain mana detak jantung gue atau dia, keduanya beradu.

Tangan Joshua yang awalnya ada di pinggang gue perlahan menjalar ke atas, dia ngeraih tengkuk gue dan narik gue pelan. "Lo cantik.." bisiknya.

Perlahan dia ngecup bibir gue lembut, bahkan ngelumat bibir gue. Anehnya gue gak nolak. Entah kenapa. Apalagi, ciuman dia emang jadi candu buat gue.

Dia neken tengkuk gue supaya memperdalam ciuman kita. Gue narik diri dengan paksa karena kehabisan nafas.

Kadang gue mikir, Joshua itu atlet renang apa bukan sih?! Soalnya dia nafasnya panjang banget, gue udah engap dia masih biasa aja.

"Kebiasaan." ucap gue sambil berdiri.

"Apa?" dia beresin bajunya yang kotor dan berantakan. "Kalo nyium kayak atlet renang."

"Lo aja alay. Masa baru segitu udah engap."

"Ya lonya aja gak kira-kira."

"Yaudah, sini gue ajarin biar nafasnya gak pendek."

"Ogah."

DOKTER || Joshua Hong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang