Dua Puluh Tiga

5.6K 793 46
                                    


Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~





"E- eh? Suri?"

"Lo ngapain disini?" gue natap Jungkook yang masih pakai jas RS-nya.

Dia keliatan kelabakan. Mungkin dia malu keciduk mau ngapelin Eunha. "Ehm.. Anu.."

"Oh.. Mau ngapelin Eunha? Dia jam 4 selesai kok, tunggu aja."

"I- iya. Mau ngapelin Eunha, hehe. Oke, makasih ya, Ri." setelahnya dia buru-buru pergi. Gue cuma geleng-geleng kepala. Begitu ya, kalau orang lagi jatuh cinta, semuanya berasa milik berdua.

Gue langsung inget ada tamu yang mau ketemu gue, alhasil gue dateng ke meja administrasi, nyamperin suster yang jaga disana. Anak magang, namanya Tzuyu.

"Yu, ada tamu buat saya, gak?"

"Oh, ada bu. Itu," dia nunjuk ke arah jam 2. Berdiri wanita dengan setelan warna merah disana. Hmm, bisa gue tebak sih.

"Dia udah daritadi nungguin ibu. Maaf belum sempat manggil ibu, tapi ibunya udah kesini, hehe."

Gue ngangguk. "Iya. Yaudah, makasih banyak, ya.."

"Sama-sama, bu.."

Kadang gue bingung. Gue masih muda, kenapa pada manggil ibu, sih?


"Udah lama?"

"LAMA BANGET! RASANYA GUE MAU NAIK KURSI RODA AJA KE RUANGAN LO SAKING SAKITNYA KAKI GUE BERDIRI!"


Yah.. Begitulah Jennie. Congornya gak bisa dikendalikan, dan semua orang yang lalu lalang jadi ngeliat ke arah kami berdua semua.



"Shut! Kebiasaan. Lo malu-maluin banget, sih!"

"Bodo amat! Biar lo dicap dokter barbar, terus abis itu lo dikeluar- hmmpphh!!!"

Gue terpaksa nyekap mulutnya dan buru-buru narik dia ke ruangan gue. Kalau disana, bebas dia mau teriak gimana juga, kedap suara. Lah kalau di koridor rumah sakit? Bisa-bisa gue disangka dokter yang nanganin pasien bar-bar.

"Ngapain sih lo kesini dadakan? Gak tau gue banyak kerjaan apa?" tanya gue jengkel. Dia cuma nyengir dan duduk di sofa.

"Suga ngajak balikan lagi."

"Astaga.. Cuma itu?"


•  •  •


"AW!"

"Apa sih? Lebay banget!"

"Sakit, Ri!"

"Gue pelan, Jo!"

"Kekencengan!"

"Ini gue udah pelan banget temponya!"

"Badan lo nindih gue berat banget!"

"Apaan sih! GUE KURUS!"

"Aww, ah enak banget, Ri! Iya itu! Disitu!"

"GAK USAH DESAH!"


Gue bingung drama apa malem-malem begini. Joshua bilang dia masuk angin, badannya meriang. Makannya dia minta kerokin gue jam 11 malem.

DOKTER || Joshua Hong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang