Hai gaess, jadi ini cerita kedua yang aku buat. Semoga kalian suka ya. Jangan lupa, vote, komen, dan share ya sebagai bukti kalian menghormati aku sebagai penulis.
****
"Ra, woy, Ra. Auraaaa." Jason berusaha untuk memanggil Aura yang sedang marah padanya."Apaan sih lo? Gak ada bosennya jailin gw?"
"Maafin gw, nih buat lo, coklat daily milk tanpa kacang kesukaan lo."
"Hmm." Jawab Aura sambil mengambil coklat itu.
"Lo masih marah?"
"Gak, udah ya, gw mau ke perpus dulu." Mendengar jawaban Aura, Jason tersenyum. Jason memang sangat suka menjahili Aura, namun sikap hangat tidak pernah pudar.
Jason sudah mengenal Aura dari kelas 1 SMP sampai saat ini kelas 2 SMA. Dari awal mengenal Aura, Jason sudah memendam perasaan lebih pada Aura. Ia memang selalu menjahili Aura, ia sengaja membuat Aura marah. Menurutnya, ekspresi marah Aura sangat menggemaskan. Ditambah lagi rona merah saat Jason berusaha membuat Aura untuk memaafkannya. Kehangatan yang Jason berikan selalu membuat Aura merasa nyaman didekatnya. Namun Aura sendiri masih bingung pada perasaannya, apakah Aura menyukai Jason seperti Jason menyukainya?
****
Hari ini Aura sedang tidak jemput karena om dan tantenya sedang pergi keluar kota. Aura memang tinggal dengan omnya, semenjak orang tuanya meninggal, namun omnya itu sering meninggalkan Aura sendiri dirumah, karena mereka sering dinas keluar kota. Aura berdiri depan gerbang sekolah menunggu taxi.
15 menit berlalu, namun tak ada 1 taxi pun yang lewat. Sekolah pun sudah mulai sepi. Hanya ada 2 sahabatnya yang setia, Janice dan Debora, dan beberapa anak lainnya yang kebetulan belum dijemput pula. Tentu saja ada Jason. Jason tidak akan pulang sebelum Aura pulang.
Melihat wajah Aura yang terlihat pucat dan lelah, Jason memberanikan dirinya. Ia melajukan motornya sampai kedepan Aura.
"Eh, anak anjing, lo mau pulang gak?"
"Dasar setan gembel, ngapain lo disini?"
"Ditanya malah nanya balik. Gw abis ada urusan tadi, terus liat lo. Mau bareng gak?"
"Kita kan beda arah, gw gak mau ngerepotin lo"
"Kita emang beda arah, cuma bedanya juga gak nyampe 2 km, udah gpp. Gc naik, anak anjing!"
"Gak usah deh"
"Gw gak terima penolakan. Gc naik, atau seisi rumah lo, gw bakar"
Dengan sangat malas, anak anjing, eh, Aura naik ke atas motor Jason. Belum sempat mengucapkan selamat tinggal pada Janice dan Debora, Jason sudah membawa Aura dengan kecepatan yang sangat tinggi.
"Pegangan, Ra. Nanti lo jatoh lagi."
"Modus lo bisa aja. Ogah gw."
"Lo pegangan atau gw bawa lebih kenceng lagi, sekalian gw jumping nih."
Melihat motor yang Jason kendarai semakin kencang, Aura mulai memegang pinggang Jason. Aura memeluknya dengan sangat erat. Hati Jason berdetak sangat kencang. Merasakan pelukan Aura yang semakin kencang, Jason mulai memperlambat lajunya dengan disertai senyuman jahilnya
-AR-
Hai gaesss, gimana nih prolognya? Vote and komen ya, buat menghargai aku sebagai penulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You but I Still Hate You
Teen FictionAura adalah seorang gadis SMA Pelita yang sangat disukai banyak orang. Kecantikan, kepintaran, kecerdasan, kepribadiannya selalu berhasil memikat hati guru, teman, bahkan kakak kelasnya. Aura memiliki sahabat sekaligus musuh bebuyutannya, Jason. Jas...