Bab 18

10 1 0
                                    

"Kalian semua sudah siap? Sekarang saatnya kita untuk game. Sehabis itu kalian boleh makan siang, kemudian kita berangkat bersama ke air terjun. Sekarang kalian langsung ke tempat kemarin. Paham?" Kata Bu Agnes.

"Siap, paham." Jawab murid serentak.

Mereka semua langsung berkumpul untuk games. Games berlangsung dari pukul 8-12. Mereka bermain dengan ceria. Ditambah lagi suasana yang damai, tenang, dan tidak panas walaupun sedang tengah hari bolong.

Selesai game mereka langsung makan siang. Pihak sekolah sudah meminta penjaga tempat untuk membelikan makanan.

Selesai makan, para guru memimpin anak-anaknya ke air terjun. Akses yang cukup sempit, curam, menanjak, berbatu, dan dekat dengan jurang menambah suasana keseruan, bahkan untuk beberapa orang sangat menyeramkan. Setelah sekitar 30 menit mereka berjalan, mereka sampai di air terjun.

Airnya jernih dan dingin. Banyak siswa, yang langsung berenang bahkan loncat dari batu yang cukup besar. Sementara yang siswi hanya duduk dan bermain air. Setelah sekitar 2 jam bermain mereka kembali dan segera membersihkan diri.

Setiap regu pun dibagi menjadi 2, ada yang memasak dan mencari kayu bakar untuk api unggun nanti malam. Penanggung jawab juga dibagi menjadi 2, ada yang membatu mencari kayu dan membantu untuk memasak. Debora, Dimas, Luna, dan Bagas bertugas untuk membatu memasak. Sisanya mencari kayu bakar bersama pasangannya.

Aura dan Jason pergi mencari kayu di sekeliling tempat camp.

"Aku capek. Istirahat dulu donk." Kata Aura.

"Kamu keringetan. Ada karet gak? Iket rambutnya."

"Gak ada." Mendengar jawaban Aura, Jason langsung memotong tali yang awalnya akan digunakan untuk mengikat kayu.

"Sini aku iketin."

"Aku bisa iket sendiri. Aku bukan tipe cewek manja." Jawab aura

"Aku tau itu. Tangan kamu lagi sibuk, aku mau bantu. Dan aku gak terima penolakan."

Jason mengikat rambut Aura. Melihat keringat Aura yang mengucur, Jason meniup sekitar pelipis Aura. Udara yang Jason hasilkan cukup menikmatkan jika dirasakan dengan penuh cinta.

"Udah jam 17:45, ayo balik. Kayunya juga udah banyak. 15 menit lagi mau makan." Kata Aura.

Jason mengambil beberapa kayu yang Aura pegang, dan menyatukannya dengan kayu miliknya. Jason membawa semua kayu itu, tidak memperbolehkan Aura menyentuhnya. Jason menggandeng tangan Aura, seperti tak mau kehilangan Aura.

****

Hayyy, Jason romantis nihh, Author juga pengen. Hahahaha

Btw, kabar bibi dan paman Aura gimana? Katanya terakhir mereka lagi dinas, tapi kok gak balik-balik ya?

I Love You but I Still Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang