Bab 11

13 1 0
                                    

"Lo masih inget danau ini kan?" Kata Jason saat mereka sampai di danau.

"Masih. Danau yang berhasil bikin gw tenang."

"Danau ini selalu indah pas jam segini, pantulan sinar mataharinya bagus."

"Gw bingung, knp danau nya bisa keliatan bening, padahal airnya gak jalan."

"Lo salah, danau ini gede banget, Ra. Saat ini, yang lo liat baru 20%nya. Kalau lo kesana lagi, masih ada air terjun. Makanya gw suka ke sini."

"Serius lo? Bawa gw kesana donk. Gw mohon."

"Ayok, Ra."

Aura membantu Jason mendayung perahu agar dapat sampai ke air terjun. Setelah sekitar 5 menit mendayung, mereka mendengar ada suara air terjun.

"Waw, bagus ya. Gw gak nyangka."

"Kita turun yuk, kebetulan ini gak dalem banget, kecuali lo ke bawah air terjunnya."

"Gw takut, itu batu, pasti sakit."

"Belum nyoba belum tau, sini gw bantu. Kita duduk di batu besar itu yuk."

Jason memegang erat tangan Aura. Ia tidak akan membiarkan Aura terluka.

"Gimana? Serukan duduk disini?" Jason bertanya saat iya sudah duduk menyender di belakang badan Aura.

"Iya, damai. Suara airnya menenangkan hati."

"Yup, cuacanya gak panas juga, karena dikelilingi pohon dan batu yang besar."

"Jas?"

"Knp?"

"Gw..." Aura takut untuk berbicara.

"Knp? Lo mau bilang kalau lo sayang sama gw?"

"Idih kepedean lo. Gw itu..."

"Lo mau ngomong apa sih?"

"Gw laper hahahaha. Udah jam 11 sekarang, gw belum sarapan."

"Bilang donk. Yuk balik, kita makan di rumah gw, bunda udah masak."

"Hayuu." Kata Aura girang sambil menarik tangan Jason agar ia berdiri.

****

"Gimana nak, Aura? Enak?" Seru Kirana, ibu Jason.

"Enak, tante. Tante jago ya."

"Kamu sering-sering kesini makanya. Nanti tante ajarin."

"Serius, tan?"

"Iyalah. Panggilnya bunda aja. Tante dari dulu pengen anak perempuan, dapetnya laki-laki."

"Ok, bun."

Tiba-tiba Jason datang dan mengajak Aura pergi.

"Ayok. Mau pergi lagi gak? Atau lo mau disini sampe sore baru kita ke tempat yang ketiga?" Kata Jason.

"Iya. Gw mau disini aja. Belajar masak sama bunda, boleh kan bun?" Jawab Aura.

"Heh? Apa kata lo? Bunda?" Jason terkaget.

"Iya, bunda yang suruh, kenapa?" Kata Kirana.

"Gpp kok, bun." Jason bingung menjawab apa.

"Boleh kok, Aura. Ayo kita ke dapur." Seru Kirana kepada Aura.

Jason hanya menggelengkan kepala dan berjalan masuk ke kamarnya. Sekarang masih jam 1 siang, masih ada 3 jam untuk sampai sore hari agar ia bisa menunjukan tujuan ketiganya. Jason pun tertidur.

****

I Love You but I Still Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang