"Hari ini Aura pulang bareng gw. Lu jadi cowok gak becus, ngebuat cewek lu bahagia aja gak bisa." Jason sudah melayangkan tangannya, namun ditahan oleh Aura.
"Maksud lo apa? Gw cowoknya, lo gak ada hak buat ambil Aura dari gw." Raka mulai naik pitam.
"Oh ya? Gw tau niat busuk lo, Rak. Lo itu dibayarkan sama sahabat lo? Lo harus pacarin Aura dan ambil mahkota paling berharga dalam diri Aura?" Jason tidak mempedulikan Aura yang sudah menatap Jason dengan raut bingung.
"Lo diem? Gak bisa ngomong lagi? Hah? Gagu lo?"
"Lu kalau ngomong tu mikir donk. Mana buktinya? Gak ada kan?"
"Ok, mungkin saat ini gw belum punya buktinya, tapi liat aja nanti." Ucap Jason sambil menunjuk muka Raka, kemudian menarik tangan Aura menjauh dari Raka.
"Sial, awas lo, Jason!!!" Umpat Raka saat melihat Aura dibawa oleh Jason.
****
"Ra, lo gak usah nangis. Raka itu bajingan, mending lo putusin dia."
"Lo ngomong gampang, bego. Gw udah terlanjur sayang sama dia, lagian lo juga gak punya bukti. Gw gak percaya sama lo."
"Serah lo mau percaya apa kagak, sekarang lo lupain dia dulu. Lo dengerkan suara angin disini? Coba lo teriak, luapin emosi lo, kesedihan lo, biarin itu semua terbawa angin."
Jason membawa Aura naik perahu disebuah danau, dan cara itu berhasil membuat Aura tenang sejenak.
Aura memejamkan matanya, kemudian ia teriak sekencang yang ia bisa. Kemudian dia tersenyum pada Jason, dan menyipratkan air pada Jason.
"Jason, makasih udah peduli sama gw, ini hadiah buat lo." Ucap Aura seraya menyipratkan air yang lebih banyak lagi.
Jason tersenyum melihat tingkah Aura, "seandainya lo tau perasaan gw, Ra" batin Jason. Jason membalas perilaku Aura dengan sebuah pelukan hangat, dimana mereka saling tidak mau melepaskan itu.
Akhirnya mereka melepaskan pelukan itu dan saling bertatapan, senyuman Aura berhasil membuat Jason terbang entah kemana.
Aura melemparkan senyuman yang lebih dalam, membuat Jason tak mampu untuk menahan senyumnya lagi.
Setelah selesai bermain-main di danau itu, Jason membawa Aura ke rumahnya. Saat mereka sampai di rumah Jason, ibu Jason langsung menghampiri dan memeluk Aura.
"Jadi kamu yang namanya Aura? Yang sering Jason ceritain itu kan?"
"Heh, lo cerita apaan tentang gw?" Aura melemparkan pertanyaan tersebut kepada Jason, membuat Jason menahan malu dan pergi begitu saja ke kamarnya.
"Gw ke kamar dulu bentar."
Aura dan Kirana, ibu Jason memandangi kepergian Jason sambil tersenyum.
"Ayo, nak Aura. Masuk, duduk dulu ya, tante ambilkan minum."
"Gak usah repot-repot tante, aku gak haus kok."
"Gpp, nak. Anggap aja rumah sendiri, anggep tante sebagai ibu kamu juga gpp kok."
"Halah, sok jaim lo." Suara Jason membuat Aura terkaget.
"Heleh, itumah lo aja yang gak tau malu, hahahaha." Ucap Aura penuh kemenangan saat melihat Jason tak mampu menjawab lagi.
"Tante tinggal dulu ya, nak Aura."
"Iya, tante."
Jason duduk disamping Aura, mereka berdua larut dalam keheningan, sampai Kirana kembali dengan 3 gelas teh hangat ditangannya.
"Ini minumnya, diminum dulu." Ujar Kirana dengan meletakan teh tersebut di meja.
****
Jason so switt nihh, kapan ya author dapet yang kayak Jasonn.
Hayoo, siapa disini tim Jason-Aura? Siapa tim Raka-Aura?
Btw, yang Jason bilang tentang Raka itu bener atau salah sih? Atau itu cuma akal-akalan Jason buat dapetin Aura?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You but I Still Hate You
Teen FictionAura adalah seorang gadis SMA Pelita yang sangat disukai banyak orang. Kecantikan, kepintaran, kecerdasan, kepribadiannya selalu berhasil memikat hati guru, teman, bahkan kakak kelasnya. Aura memiliki sahabat sekaligus musuh bebuyutannya, Jason. Jas...