Bab 5

22 3 0
                                    

"Nak Aura tau gak? Jason itu dulu cengeng banget, boro-boro nonjok orang kayak sekarang, baru ditatap temen aja, dia udah nangis." Kirana tertawa kecil sembari mengingat masa lalu Jason.

"Oh ya, Tan? Dulu Jason gimana lagi, Tan?"

"Oh iya, dulu tuh Jason pas Jason kelas 6, pernah ee dicelana, tapi dia takut bilang ke Tante karena dia emang gak bisa nyuci pas itu, akhirnya dia ngumpet di dalem lemari. Tante sama om, pas om masih ada pas itu, nyariin dia, eh akhirnya ketemu gara-gara om nyium bau di dalam lemari." Ucap Kirana dengan sedih.

"Eh kupret, lucu juga lo. Tante, tante gak usah sedih ya, kan sekarang ada Aura, Aura gak suka liat tante sedih."

"Nak Aura, tante tau kok, nak Aura pernah ngerasain yang lebih sakit dari ini, nak Aura yang sabar ya, anggep tante sebagai mamanya nak Aura ya, panggil tante bunda ya, nak."

Aura hanya menganggukan kepalanya, dan segera memeluk Kirana. Aura merasakan adanya kelembutan dan kehangatan yang sudah hilang semenjak 1 tahun lalu, dalam diri Kirana.

****

"Gw balik dulu ya, paman lo masih dinas?" Ujar Jason saat sudah mengantarkan Aura sampai rumah.

"Iya, kali ini mereka dinas 3 bulan. Jadi masih ada 2 bulan lagi, dimana gw harus sendirian."

"Ya udah, lo hati-hati ya. Gw mau nemenin lo, tapi kasihan bunda sendirian. Kapan-kapan lo nginep rumah gw aja, gw liat lo cocok sama bunda."

"Iya, udah sana, entar bunda kesepian"

Jason menyalakan motornya dan segera pergi. Aura masuk kerumahnya, yang jauh lebih besar dibanding dengan rumah Jason. Rumah dimana kenangannya tersimpan.

Awalnya, seminggu setelah orang tuanya meninggal, Aura tinggal sendirian. Namun, perusahaan om dan tantenya di luar negeri bangkrut, alhasil mereka kembali ke Indonesia dan tinggal dirumah Aura, sebab mereka tidak punya rumah. Kakek Aura pun memberikan wewenang kepada omnya, untuk mengolah perusahaan papa Aura sementara Aura masih mendapatkan pendidikan.

Aura memasuki lorong antara kamarnya dengan kamar orang tuanya dilantai 2, Aura tidak membiarkan om dan tante nya untuk menempati kamar orang tuanya. Oleh sebab itu, paman nya tinggal di kamar tamu 1, dilantai 1.

Rumah Aura memang kecil, namun dapat dibilang cukup lengkap. Dilantai pertama ada dapur, ruang tamu, toilet, dan ada 2 kamar tamu. Dilantai kedua ada kamar Aura, kamar orang tuanya, dan ruang tv. Dan dilantai tiga ada saung untuk menikmati indahnya malam yang disekelilingnya terdapat kolam ikan. Di halaman belakang rumah Aura pun ada kolam renang dan taman kecil untuk bersantai saat sore hari.

****

Hayy, di part ini aku emang lagi jelasin siapa sih Aura dan latar belakangnya, sorry kalau gak jelas.

Jangan lupa vote dan komen ya gaess.

I Love You but I Still Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang