[19] Kebenaran

1.7K 201 82
                                    

Chimon tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chimon tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya saat ini. Tangannya mengepal seiring dengan matanya yang menyipit geram.

"Kau ...!"

Plan menegang di depan loker milik Chimon. Tangannya masih memegang sebuah kertas yang dijadikannya untuk mengancam Chimon--seperti biasanya.

Segera Chimon mendekat dan merebut apa yang ada di tangan Plan. Dilihatnya bahan teror yang dipakai Plan. Chimon tersenyum miring sebelum merobek-robek kertas tersebut menjadi potongan kecil dan melenparnya tepat di depan wajah Plan.

"Jadi kau yang selama ini menerorku?!" teriak Chimon menarik perhatian beberapa siswa yang ada disana.

Plan tak lagi takut, justru dia mengangkat wajahnya menantang dengan senyum miring yang tak pernah sekalipun dia lakukan.

"Iya, aku. Kenapa?"

"Kau gila, Plan!" Chimon mendorong dada Plan.

"Kau yang gila!" balas Plan dengan satu dorongan di dada Chimon.

Keributan ini pun semakin menjadi dan terdengar oleh New, Earth, bahkan Singto. Kini semuanya berkumpul, New dan Earth mendampingi Chimon. Sedang Singto hanya berdiri tak jauh dari tempat perkara.

Jauh dari tempat itu ada Phurin dan Pluem yang memantau.

"Tanpa aku bertindak pun mereka sudah hancur sendiri," gumam Phurin dengan menyunggingkan senyumannya.

"Ya, tapi kasihan Chim--"

Pluem tak meneruskan kalimatnya karena Phurin sudah menatapnya tajam penuh ancaman.

"Tak kusangka Plan benar-benar sahabat Gun. Dia memang yang terbaik. Tapi, aku kesal juga, bagaimana bisa Chimon dan Singto gagal bertunangan? Bagaimana aku harus menghancurkan Singto?" ujar Phurin.

Pluem yang disebelahnya memandang sekilas pada Phurin sebelum menjatuhkan pandangannya pada Chimon dan Plan yang masih bertengkar.

"Apa kau berencana menggunakan Chimon untuk ajang balas dendammu pada Singto?"

Phurin hanya tersenyum miring lalu menatap lamat-lamat pada sepupunya itu.

"Ya, jika Chimon adalah orang yang disayanginya. Biar dia tahu rasanya kehilangan orang yang disayang itu seperti apa?!" setelah mengucapkan kalimat tersebut, Phurin berlalu.

Sementara itu Plan dan Chimon masih adu mulut. Chimon benar-benar tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya ini.

"Plan, Chimon sahabatmu kau tak seharusnya melakukan ini!" tegur New yang ikut geram.

Plan tersenyum mengejek. Benar-benar persahabatan yang kompak dan erat.

"Sahabat? Sahabat hahahaha ...," Plan benar-benar menertawakan ucapan New. "Mana yang bisa dikatakan sahabat, jika sahabatnya sendiri tega membuat sahabat yang lainnya menderita?!"

Venus di Bulan Oktober [Singto X Krist  - Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang